Staf Bawaslu DKI Ungkap Modus Penipuan Mengaku Pegawai BRI

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 17 Maret 2018 09:21 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Andi Maulana, anggota Tim Asistensi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta melaporkan penipuan yang menimpanya ke kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, hari ini, Jumat, 16 Maret 2018. Penipu berkedok pegawai Bank BRI.

Andi menerangkan, penipuan itu terjadi pada Rabu, 14 Maret 2018. Awalnya, dia dihubungi orang yang mengaku sebagai pegawai Bank BRI dan meminta data pribadinya. "Transaksi ini sebenarnya terjadi karena adanya telepon dari nomor 082178690507," katanya di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, pelaku menguras uang Andi hingga hanya meninggalkan saldo Rp 57 ribu di dalam rekening Andi. "Tunggu aja, anggota masih bekerja," ujarnya.

Lihat: Belajar dari Kasus BRI, Ini Tips Terhindar dari Skimming Kartu

Menurut Andi, nomor telepon seluler itu tidak dikenalnya. Penelepon mengaku dari BRI. "Orang tersebut telah melakukan bujuk rayu kepada saya sehingga (saya) memberikan kode (pin) kepada orang tersebut sehingga orang tersebut bisa melakukan transaksi menggunakan rekening saya."

Andi rupanya lebih dulu mengungkapkan kasus ini lewat rekaman video yang virak di media sosial. Dalam video durasi 3 menit itu dia mengaku sebagai korban penipuan orang yang mengaku pegawai BRI. Setelah viral, dia ingin segera melapor ke polisi.

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

3 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

6 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

7 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

11 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya