Sampah Bantargebang Diolah Jadi Listrik Pakai Teknologi Batman

Rabu, 21 Maret 2018 14:53 WIB

Pemerintah DKI Jakarta dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama mengembangkan pengolahan sampah di TPST Bantargebang di Kota Bekasi dengan teknologi penghasil energi listrik di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 21 Maret 2018. Tempo/Adi Warsono.

TEMPO.CO, Bekasi - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik DKI Jakarta di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 21 Maret 2018. Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah dengan teknologi termal ditargetkan rampung pada akhir 2018.

Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudi Nugroho mengatakan pemilihan teknologi termal dilakukan lembaganya berdasarkan kriteria best available technology meet actual need (Batman), yaitu teknologi terbaik (proven) yang banyak digunakan di dunia. Rudi mengklaim teknologi ini cocok untuk jenis dan kondisi sampah di Indonesia, ramah lingkungan, serta memiliki potensi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

"Pilot project pengolahan sampah proses termal Bantargebang ini sebagian besar peralatannya merupakan produksi dalam negeri," katanya di TPST Bantargebang, Rabu. Menurut Rudi, PLTSa terdiri atas empat peralatan utama, antara lain bunker yang terbuat dari concrete, yang dilengkapi dengan platform dan crane, serta bakar dengan reciprocating grate, yang didesain dapat membakar sampah dengan suhu di atas 950 derajat Celsius sehingga meminimalisasi munculnya gas buang yang mencemari lingkungan.

"Panas yang terbawa pada gas buang hasil pembakaran sampah digunakan untuk mengkonversi air dalam boiler menjadi steam di dalam boiler. Steam yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin untuk menghasilkan listrik," ujarnya.

Menurut Rudi, proyek percontohan PLTSa ini akan menggunakan sampah dari TPST Bantarbebang dengan desain nilai kalori (LHV) yang ditetapkan 1.500 kkal/kg, kapasitas 50 ton sampah per hari, dan mampu menghasilkan listrik sekitar 400 kilowatt.

Advertising
Advertising

Produksi listrik ditargetkan minimal dapat mencukupi kebutuhan internal peralatan PLTSa. "Emisi gas buang yang dihasilkan juga telah ditetapkan memenuhi baku mutu emisi dalam Permen LHK (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Nomor 70 Tahun 2016," ucapnya.

Dengan desain seperti itu, Rudi menambahkan, PLTSa Bantargebang dapat digunakan sebagai pusat studi sekaligus wisata edukasi pengolahan sampah. BPPT berharap PLTSa dapat menjadi percontohan serta pilihan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan guna menyelesaikan permasalahan sampah kota-kota besar di Tanah Air.

Sejauh ini, proses pengolahan sampah di TPST Bantargebang menggunakan sistem landfill atau penimbunan. Teknologi yang masih tradisional ini memerlukan waktu proses yang lama, lahan yang luas, dan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, misalnya air lindi dan emisi gas berbahaya.

Uji coba proyek listrik sampah di TPST Bantargebang bukan hanya kali ini. Beberapa tahun lalu juga dikerjasamakan dengan PT Godang Tua Jaya. Namun proyek tersebut dinyatakan rugi pada 2014 karena produksi listriknya hanya 6 megawatt (MW) dengan pendapatan kurang dari Rp 10 miliar.

Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Sitorus—operator TPST Bantargebang saat itu—mengatakan pembangkit listrik dengan cara membakar gas metana sampah menggunakan engine tak mampu memberikan keuntungan besar. "Lebih besar modalnya ketimbang hasilnya," kata Rexon, 12 September 2014.

Padahal proyek listrik sampah di Bantargebang telah berjalan enam tahun dengan target produksi listrik seluruhnya 26 MW yang dijual ke Perusahaan Listrik Negara. Selama enam tahun berjalan, TPST Bantargebang telah memasang dua gas engine, fuel skid, flare stack, dan trafo. Masing-masing engine menghasilkan listrik 3,2 MW dan 3,4 MW.

Berita terkait

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

33 hari lalu

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

Fakta-fakta pembunuhan anggota TNI AD Praka Supriadi di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

34 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

34 hari lalu

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

Kepada anggota TNI itu, W menceritakan dia diajak berhubungan badan oleh tersangka Aria di Apartemen Urbano Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

35 hari lalu

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

Mengajak Alfian, tersangka mengejar anggota TNI Pomdam Siliwangi yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Cerita Kahfi 2 Kali Dibegal dalam Sebulan di Bekasi, 2 Motor Raib

29 Februari 2024

Cerita Kahfi 2 Kali Dibegal dalam Sebulan di Bekasi, 2 Motor Raib

Pria bernama Shohibul Kahfi, 27 tahun, jadi korban begal motor di Jalan Raya Bantargebang-Setu, Cimuning, Kota Bekasi, Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

26 Januari 2024

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

Jembatan yang kerap dilintasi truk sampah DKI Jakarta dari atau menuju TPST Bantargebang Bekasi itu pun ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Pembunuhan Satu Keluarga dan Orang Terdekat, Terakhir Kematian 4 Anak di Jagakarsa

8 Desember 2023

Rangkaian Pembunuhan Satu Keluarga dan Orang Terdekat, Terakhir Kematian 4 Anak di Jagakarsa

Tragedi pembunuhan satu keluarga beberapa kali terjadi. Terakhir kematian mengenaskan 4 anak diduga dibunuh ayah kandungnya di Jagakarsa.

Baca Selengkapnya

TNI Turun Tangan Bersihkan Sampah di Pasar Bantargebang yang Menumpuk Berbulan-bulan

7 Desember 2023

TNI Turun Tangan Bersihkan Sampah di Pasar Bantargebang yang Menumpuk Berbulan-bulan

Personel TNI dari Kodim 0507 Bekasi melaksanakan aksi bersih-bersih di Pasar Bantargebang dan mengangkut sampah yang menumpuk di sana

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Menang Lawan Begal di Bekasi Dapat Penghargaan dari Polisi

16 November 2023

Mahasiswa Menang Lawan Begal di Bekasi Dapat Penghargaan dari Polisi

Mahasiswa itu dianggap anggota masyarakat yang luar biasa karena membantu polisi menangkap begal. Tapi, polisi tetap tak menganjurkan ditiru.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

9 November 2023

Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

Kerugian nyata yang ditimbulkan TPST Bantargebang di Bekasi adalah pencemaran lingkungan, ancaman penyakit dan estetika.

Baca Selengkapnya