Sekda DKI: PLTSa Akan Mengolah Sampah Bantargebang Sampai Habis

Rabu, 21 Maret 2018 15:31 WIB

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah (nomor 8 dari sebelah kiri) saat ground breaking Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTAs) di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 21 Maret 2018. Tempo/Adi Warsono.

TEMPO.CO, Bekasi - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya tidak bisa mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik DKI di Bantargebang, Kota Bekasi, dengan sistem sanitary landfill, yang masih tradisional. "Untuk mengatasi sampah harus dengan teknologi," katanya di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu, 21 Maret 2018.

Menurut Saefullah, pemerintah DKI tengah menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerapkan pengolahan sampah melalui proses termal menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

PLTSa, kata Saefullah, mulai dikembangkan di TPST Bantargebang. Jika berhasil, teknologi itu dipakai untuk mengolah sampah di TPST Bantargebang sampai habis. "Ini baru pilot project," ujarnya.

Proyek percontohan PLTSa ini akan menggunakan sampah dari TPST Bantargebang dengan desain nilai kalori (LHV) yang ditetapkan 1.500 kkal/kg, kapasitas 50 ton sampah per hari, dan mampu menghasilkan listrik sekitar 400 kilowatt. Produksi listrik ditargetkan minimal dapat mencukupi kebutuhan internal peralatan PLTSa.

Selain akan menggunakan teknologi dari BPPT di Bantargebang, menurut Saefullah, pemerintah DKI berencana membangun intermediate treatment facility (ITF) di empat wilayah di DKI Jakarta, salah satunya di Sunter, Jakarta Utara, dengan kapasitas mencapai 2.000 ton sampah per hari. "Dengan teknologi, sampah dapat diolah lebih cepat," ucap Saefullah.

Advertising
Advertising

Saefullah mengatakan produksi sampah warga DKI Jakarta saban hari mencapai 7.000 ton. Sampah sebanyak itu diangkut menggunakan 1.200 truk ke TPST Bantargebang selama 24 jam melalui tiga jalur, yaitu jalan tol Bekasi Barat, jalan tol Jatiasih, dan jalur Transyogi di Cibubur. "Di Bantargebang sendiri ada 740 pegawai dengan gaji di atas upah minimum provinsi," tuturnya.

Saefullah mengklaim, meskipun masih dengan cara tradisional, pengolahan sampah di TPST Bantargebang lebih baik ketimbang dikelola swasta. Selain pengolahan, kata Saefullah, pengendalian dampak lingkungan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi berjalan baik. "Pemberian uang kompensasi meningkat," katanya.

Uji coba proyek listrik sampah di TPST Bantargebang bukan hanya kali ini. Beberapa tahun lalu juga dikerjasamakan dengan PT Godang Tua Jaya. Namun proyek tersebut dinyatakan rugi pada 2014 karena produksi listriknya hanya 6 megawatt (MW) dengan pendapatan kurang dari Rp 10 miliar.

Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Sitorus—operator TPST Bantargebang saat itu—mengatakan pembangkit listrik dengan cara membakar gas metana sampah menggunakan engine tak mampu memberikan keuntungan besar. "Lebih besar modalnya ketimbang hasilnya," kata Rexon, 12 September 2014.

Padahal proyek listrik sampah di Bantargebang telah berjalan enam tahun dengan target produksi listrik seluruhnya 26 MW, yang dijual ke Perusahaan Listrik Negara. Selama enam tahun berjalan, TPST Bantargebang telah memasang dua gas engine, fuel skid, flare stack, dan trafo. Masing-masing engine menghasilkan listrik 3,2 MW dan 3,4 MW.

Berita terkait

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

27 hari lalu

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

Fakta-fakta pembunuhan anggota TNI AD Praka Supriadi di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

28 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

28 hari lalu

Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Bantargebang Bekasi, Polisi Cari Teman Lama Korban

Kepada anggota TNI itu, W menceritakan dia diajak berhubungan badan oleh tersangka Aria di Apartemen Urbano Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

28 hari lalu

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

Mengajak Alfian, tersangka mengejar anggota TNI Pomdam Siliwangi yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Cerita Kahfi 2 Kali Dibegal dalam Sebulan di Bekasi, 2 Motor Raib

29 Februari 2024

Cerita Kahfi 2 Kali Dibegal dalam Sebulan di Bekasi, 2 Motor Raib

Pria bernama Shohibul Kahfi, 27 tahun, jadi korban begal motor di Jalan Raya Bantargebang-Setu, Cimuning, Kota Bekasi, Rabu, 28 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

26 Januari 2024

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

Jembatan yang kerap dilintasi truk sampah DKI Jakarta dari atau menuju TPST Bantargebang Bekasi itu pun ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Pembunuhan Satu Keluarga dan Orang Terdekat, Terakhir Kematian 4 Anak di Jagakarsa

8 Desember 2023

Rangkaian Pembunuhan Satu Keluarga dan Orang Terdekat, Terakhir Kematian 4 Anak di Jagakarsa

Tragedi pembunuhan satu keluarga beberapa kali terjadi. Terakhir kematian mengenaskan 4 anak diduga dibunuh ayah kandungnya di Jagakarsa.

Baca Selengkapnya

TNI Turun Tangan Bersihkan Sampah di Pasar Bantargebang yang Menumpuk Berbulan-bulan

7 Desember 2023

TNI Turun Tangan Bersihkan Sampah di Pasar Bantargebang yang Menumpuk Berbulan-bulan

Personel TNI dari Kodim 0507 Bekasi melaksanakan aksi bersih-bersih di Pasar Bantargebang dan mengangkut sampah yang menumpuk di sana

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Menang Lawan Begal di Bekasi Dapat Penghargaan dari Polisi

16 November 2023

Mahasiswa Menang Lawan Begal di Bekasi Dapat Penghargaan dari Polisi

Mahasiswa itu dianggap anggota masyarakat yang luar biasa karena membantu polisi menangkap begal. Tapi, polisi tetap tak menganjurkan ditiru.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

9 November 2023

Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

Kerugian nyata yang ditimbulkan TPST Bantargebang di Bekasi adalah pencemaran lingkungan, ancaman penyakit dan estetika.

Baca Selengkapnya