Sandiaga Uno Peringkat Kelima Pelapor Gratifikasi KPK Terbanyak

Selasa, 17 April 2018 09:01 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukan cendera mata yang diterimanya saat menghadiri Festival Condet Punye Potensi di kawasan Condet, Jakarta, 31 Maret 2018. Meski sedang demam, Sandi tetap menyempatkan diri membuka festival yang menampilkan beragam budaya Betawi tersebut. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduduki peringkat kelima pelapor gratifikasi terbanyak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sepuluh besar kepatuhan gratifikasi 2015-2018. Dalam data KPK per Maret 2018 tersebut, Sandiaga Uno melaporkan 21 dugaan gratifikasi.

"Sesuai dengan klasifikasi gratifikasi, semua akan kami laporkan," kata Sandiaga menanggapi namanya masuk dalam daftar tersebut di Blok M Square, Jakarta, Senin, 16 April 2018.

Sandiaga berujar, pelaporan itu merupakan bentuk kepedulian dan kesadarannya akan potensi gratifikasi selama menjadi pejabat publik. Selain itu, dia ingin memberi contoh kepada semua anak buahnya di pemerintahan DKI ihwal ketaatan pelaporan gratifikasi ke KPK.

"To lead is to be example. Saya ingin memberikan contoh bahwa kami patuh," ucapnya. Salah satu cendera mata yang dilaporkan ke KPK oleh Sandiaga Uno adalah jaket bomber pemberian mantan presiden, B.J. Habibie.

Baca: Sandiaga Uno Dapat Laporan Lapak Tanah Abang Disewa Rp 25 Juta

Sandiaga Uno menuturkan pemerintah DKI berkomitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan bersih. Segala kebijakan dan keputusan yang diambil juga di-review oleh Komisi Pencegahan Korupsi (KPK) Jakarta.

Advertising
Advertising

"Sudah ada juga KPK Ibu Kota yang selalu mengingatkan dan me-review agar keputusan dan apa pun yang kami lakukan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik," katanya.

Sandiaga Uno menduduki peringkat kelima daftar pelapor gratifikasi terbanyak. Empat nama di peringkat atas adalah penghulu pertama Kementerian Agama, Abdurrahman Muhammad Bakri, dengan 59 laporan, Menteri Kesehatan Nila D.F.A. Moeloek (50), Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan Hary Kriswanto (48), serta penghulu pertama Kementerian Agama, Samanto (38).

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

8 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

18 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya