Pengacara-Teroris Komunikasi Saat Mako Brimob Rusuh, Ini Isinya

Kamis, 10 Mei 2018 17:51 WIB

Sejumlah kendaraan milik kepolisian melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua pascabentrok antara petugas dengan tahanan di Depok, Jawa Barat, 10 Mei 2018. Dalam kejadian ini rmpat personel Polri sempat disandera oleh napi yang merebut senjata. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Tim Pengacara Muslim Achmad Michdan mengaku sempat berkomunikasi dengan salah satu kliennya, tersangka terorisme, yang berada di Rumah Tahanan Cabang Salemba Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, saat terjadi kerusuhan, Selasa malam, 8 Mei 2018.

Komunikasi melalui telepon selular itu berlangsung pada pukul 20.30 WIB. "Pada waktu menelepon itu terdengar tembakan dor dor dor...," kata Michdan di kantor pusat Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Jakarta Pusat, Kamis, 10 Mei 2018.

Kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, meletus pada Selasa malam. Kepolisian RI menyatakan, kerusuhan terjadi lantaran polisi tak mengizinkan narapidana menerima makanan kiriman dari keluarga. Sejumlah narapidana kemudian melakukan perebutan senjata dan menyandera seorang anggota Brimob.

Baca: Polisi Intel Ditikam Orang Dekat Mako Brimob, Ini kata Saksi

Lima orang anggota Brimob dan seorang tahanan terorisme tewas dalam insiden itu. Adapun Bripka Iwan Sarjana, anggota Brimob yang disandera, akhirnya dibebaskan dengan kondisi terluka.

Polri berupaya mengambil alih Rutan Mako Brimob yang dikuasai narapidana dan baru berhasil pada Kamis, 10 Mei 2018 pukul 07.15 WIB. Sebanyak 145 tahanan dan narapidana terorisme kemudian dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Pasir Putih, Nusa Kambangan, Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Michdan tidak bersedia menyebut siapa klien yang meneleponnya pada malam meletusnya kerusuhan itu. Menurut Michdan, sudah rahasia umum kalau para tahanan dan narapidana dapat memiliki telepon seluler.

Dia juga tak menampik ada siaran langsung saat kerusuhan via akun Instagram seorang narapidana atau tahanan. "Kalian (wartawan) juga tahu ada instagram. Soal ada handphone di sana, siapa yang sebenarnya punya kewenangan?," kata Michdan bertanya.

Baca: Tragedi Mako Brimob, Intel Ditikam Polisi Tewas Bertambah

Michdan menambahkan, kiriman makanan dari keluarga yang dilarang menjadi pemicu kerusuhan. Mereka juga marah saat jadwal besuk pada hari Selasa itu dibatalkan. Padahal, kunjungan dan kiriman makanan sangat ditunggu-tunggu. Jatah makanan di penjara, kata Michdan, dikeluhkan karena porsinya sedikit dan tak bernutrisi. "Makanan dari keluarga sangat diharapkan,” ujar Michdan.

Kendati begitu, Michdan tak menampik ada faktor lain yang terakumulasi menjadi kemarahan para tahanan dan narapidana. Misalnya, perlakuan yang dianggap melanggar hak asasi manusia.

Salah seorang anggota Tim Pengacara Muslim yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para tahanan dan narapidana juga mengeluhkan kapasitas rutan yang sudah tak memadai. Kata dia, banyak penghuni rutan merupakan narapidana yang seharusnya segera dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan.

Baca: Kabar Terdakwa Terorisme Aman Abdurrahman Usai Rusuh Mako Brimob

"Mereka minta pindah. Contohnya Blok C, kapasitas 20 orang diisi 50-an orang," ujar pengacara yang mengaku kerap keluar masuk Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

5 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

7 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

8 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

8 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

9 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

9 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

19 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

20 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

26 hari lalu

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

Baca Selengkapnya