Sidang Aman Abdurrahman, Semua Sidang Lain di PN Jakarta Selatan Ditunda

Rabu, 30 Mei 2018 09:35 WIB

Personel Brimob bersenjata lengkap berjaga dalam sidang pembacaan pledoi terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 25 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang berbeda dalam sidang terdakwa terorisme Aman Abdurrahman kali ini. Sidang Aman pada pukul 09.00 WIB ini menjadi sidang yang diprioritaskan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Semua sidang lain ditunda demi alasan keamanan.

Pada pagi ini, terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman menjalani sidang replik atau tanggapan jaksa atas pleidoi terdakwa dan kuasa hukumnya, yang dibacakan pada Jumat pekan lalu.

Penundaan jadwal sidang lain setelah sidang Aman Abdurrahman bertujuan memperketat keamanan. Hal ini dilakukan agar lokasi pengadilan steril dari orang banyak selain yang berkepentingan.

"Ya, untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan," ujar salah seorang petugas PN Jakarta Selatan, Rabu, 30 Mei 2018.

Baca: Pengamat Teroris Tak Yakin Hakim Vonis Mati Aman Abdurrahman

Pada pekan lalu, hakim terpaksa menghentikan sidang pembacaan pleidoi Aman karena pengunjung sidang panik setelah mendengar bunyi dentuman di luar pengadilan. Anggota Brimob yang berjaga langsung mengelilingi Aman dengan senjata teracung. Bunyi ledakan itu ternyata hanya bunyi tong dari proyek pembangunan apartemen di dekat gedung pengadilan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan polisi akan mengamankan jalannya sidang hari ini. Pengamanan sidang dijaga 232 personel polisi serta 25 anggota TNI. "(Pengamanan) sama seperti kemarin," kata Stefanus, Selasa, 29 Mei 2018.

Empat personel Brimob bersenjata langsung mengelilingi Aman saat sidang diskors akibat dua kali suara dentuman di luar gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Sebelumnya, Aman Abdurrahman membacakan nota pembelaan di PN Jakarta Selatan, Jumat, 25 Mei 2018. Aman tetap menolak dakwaan jaksa penuntut umum bahwa ia merupakan otak serangkaian aksi teror di Indonesia.

Baca: Sofyan Tsauri Ingatkan Jangan Terkecoh Omongan Aman Abdurrahman

Aman Abdurrahman, yang merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia, didakwa menjadi otak atas sejumlah kasus terorisme di berbagai daerah di Indonesia, mulai bom Kampung Melayu dan Sarinah, Thamrin, Jakarta; bom Gereja Samarinda, Kalimantan Timur; serta penyerangan polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Medan, Sumatera Utara. Atas perbuatan Aman tersebut, jaksa penuntut umum pada Jumat, 18 Mei 2018, menuntut Aman dengan pidana mati.

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

6 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

7 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

9 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

10 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

24 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

28 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

34 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya