DKI Raih WTP, Sampai di Mana Kasus RS Sumber Waras dan Cengkareng

Rabu, 30 Mei 2018 10:53 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga dari kanan) usai menerima laporan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) DKI Jakarta tahun 2017, di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, 28 April 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) 2017, namun kasus RS Sumber Waras dan lahan Cengkareng belum benar-benar tuntas.

Predikat WTP ini didapat setelah empat tahun berturut-turut pemerintah DKI memperoleh opini wajar dengan pengecualian.

Opini WTP ini diberikan setelah pemerintah DKI dinilai telah menindaklanjuti temuan BPK sebelumnya, salah satunya soal Rumah Sakit Sumber Waras dan lahan Cengkareng. Kedua aset ini sebelumnya sempat menjadi ganjalan DKI untuk memperoleh WTP.

Baca: Kenapa Fraksi NasDem DPRD DKI Sebut WTP dari BPK Tidak Istimewa?

Inspektur DKI Jakarta, Zainal, mengatakan pemerintah DKI memang masih memiliki piutang dengan pihak RS Sumber Waras. "Masih kami tagih terus ke pihak Sumber Waras," kata Zainal ketika dihubungi, Selasa, 29 Mei 2018.

Dalam laporan hasil pemeriksaan tahun 2015, BPK merilis temuan tak wajar dalam pembelian RS Sumber Waras pada 2014. BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah senilai Rp 191,3 miliar karena selisih harga tanah berdasarkan nilai jual obyek pajak (NJOP).

Advertising
Advertising

Kendati begitu, Zainal memastikan RS Sumber Waras sudah tercatat sebagai aset pemerintah DKI, tepatnya milik Dinas Kesehatan. Pencatatan itu sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang diacu BPK. Kata Zainal, pemerintah DKI masih mempertimbangkan cara penagihan piutang tersebut.

"Asetnya sudah kami kuasai. Dulu kan dipertimbangkan mau ke pengadilan, tapi kami masih pertimbangkan lagi," kata Zainal.

Baca: BPK Beri Opini WTP, Pejabat dan Pegawai DKI Jakarta Bersorak

Adapun terkait lahan Cengkareng Barat, Zainal mengatakan pemerintah DKI akan mengajukan gugatan kembali. "Dinas Perumahan yang akan menggugat ke pihak penjual lahan," kata Zainal.

Pada 2015, Dinas Perumahan dan Gedung (sekarang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) membeli lahan senilai Rp 668 miliar di Cengkareng Barat dari Toeti Noezlar Soekarno. Lahan seluas 4,6 hektar itu sedianya dibangun menjadi rumah susun.

Ternyata, tanah itu juga merupakan milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta. Artinya, pemerintahDKI membeli lahan miliknya sendiri.

Dalam temuannya, BPK juga menyatakan adanya selisih NJOP dalam pembelian lahan Cengkareng ini. Dari NJOP yang seharusnya Rp 6,2 per meter persegi, Dinas Perumahan membeli dengan harga Rp 14,1 juta per meter persegi.

Pemerintah DKI sempat mengadakan mediasi dengan Toeti Noezlar Soekarno untuk penyelesaian masalah ini. Mediasi itu gagal, Toeti justru menggugat pemerintah DKI ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pada Juni 2017, pengadilan memenangkan menolak gugatan tersebut dan memenangkan pemerintah DKI. Toeti kemudian mengajukan banding atas kekalahannya itu

Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah mengatakan sudah ada putusan banding atas gugatan kasus yang sempat mengganjal DKI memperoleh WTP itu. "Putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri yaitu gugatan tidak diterima," kata Yayan melalui pesan, Selasa, 29 Mei 2018.

Berita terkait

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

59 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian ke Semua Kementerian/Lembaga, Kecuali Kominfo

5 Desember 2023

BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian ke Semua Kementerian/Lembaga, Kecuali Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi satu-satunya kementerian yang mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian atau WDP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Baca Selengkapnya

Sidang Lanjutan Lukas Enembe, Jaksa KPK Keluhkan Keterangan Saksi Ahli Berputar-putar

28 Agustus 2023

Sidang Lanjutan Lukas Enembe, Jaksa KPK Keluhkan Keterangan Saksi Ahli Berputar-putar

Jaksa dan saksi ahli meringankan yang dihadirkan tim kuasa hukum Lukas Enembe berdebat panjang soal kategori WTP dan kerugian negara. Hakim menengahi.

Baca Selengkapnya

BPKH Raih Opini WTP 5 Kali Berturut-Turut dalam Laporan Keuangan Haji

26 Juli 2023

BPKH Raih Opini WTP 5 Kali Berturut-Turut dalam Laporan Keuangan Haji

BPKH kembali mendapat Opini WTP dari BPK atas Laporan Keuangan BPKH Tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Keuangan Kementan Diapresiasi BPK

26 Juli 2023

Laporan Keuangan Kementan Diapresiasi BPK

BPK menyatakan bahwa sebanyak 80,52 persen laporan yang sudah ditindaklanjuti BPK sudah sesuai dengan aturan dan perundang-undangan.

Baca Selengkapnya

Komitmen Kepatuhan Jalankan Aturan, Kemendag Raih Opini WTP

12 Juli 2023

Komitmen Kepatuhan Jalankan Aturan, Kemendag Raih Opini WTP

Kemendag telah menerima opini WTP untuk kesebelas kalinya dari BPK.

Baca Selengkapnya

Sidang Paripurna DPR, Sri Mulyani: Laporan Keuangan Pemerintah 2022 Wajar Tanpa Pengecualian

11 Juli 2023

Sidang Paripurna DPR, Sri Mulyani: Laporan Keuangan Pemerintah 2022 Wajar Tanpa Pengecualian

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan BPK memberikan penilaian terbaik atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022.

Baca Selengkapnya

BPK Minta Presiden Jokowi Ingatkan Semua Menteri Follow Up Hasil Pemeriksaan

26 Juni 2023

BPK Minta Presiden Jokowi Ingatkan Semua Menteri Follow Up Hasil Pemeriksaan

BPK menyampaikan 669.268 rekomendasi hasil pemeriksaan pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk BUMN dan BUMD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Laporan Keuangan WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

26 Juni 2023

Jokowi Bilang Laporan Keuangan WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

Menurut Jokowi, sudah kewajiban para menteri dan para pimpinan lembaga untuk menggunakan uang rakyat dengan penuh tanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Rapat Paripurna Memperingati Ulang Tahun Jakarta, Ketua DPRD Singgung Opini WTP dari BPK

22 Juni 2023

Rapat Paripurna Memperingati Ulang Tahun Jakarta, Ketua DPRD Singgung Opini WTP dari BPK

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta ke-496. Ketua DPRD DKI menyinggung soal opini WTP.

Baca Selengkapnya