Memilih Beda Lalu Dipecat Usai Pilkada, Guru di Bekasi Tak Gentar

Sabtu, 30 Juni 2018 11:56 WIB

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Bekasi – Seorang guru di Kota Bekasi, Robiatul Adawiyah, memutuskan tak melanjutkan kerja sama dengan yayasan yang menjadi induk dari sekolah tempatnya mengajar. Robiatul adalah guru yang mengalami pemecatan lewat aplikasi percakapan di handphone hanya karena pilihan berbeda di pilkada serentak lalu.

“Saya memilih mencari lembaga pendidikan lain untuk mengajar," kata Robia di kediaman di Kampung Cakung RT 1 RW 3, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat 30 Juni 2018.

BACA:
Beda Pilihan, Guru di Bekasi Dipecat Usai Pilkada

Keputusan itu menyusul pernyataan yayasan yang menganggapnya tak lagi satu visi-misi, dan gerakan. Pernyataan disampaikan seorang pengurus yayasan dalam percakapan di grup Whatsapp dan salinan layarnya viral di media sosial.

Robia menambahkan, pemecatan secara sepihak itu telah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun perempuan berusia 28 tahun itu kukuh pada keputusannya yang menolak kembali.

Sejauh ini, Robia mengaku belum menentukan pilihan lembaga pendidikan yang bakal dituju. Ia mengatakan, masih ingin istirahat dan meminta surat keterangan pernah bekerja di Yayasan Daarunnajaat Maza, induk Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza tempatnya mengajar selama ini.

BACA:
Ini Coblosan Guru di Bekasi yang Dipecat Usai Pilkada

“Sebetulnya banyak orang tua menginginkan saya bertahan, tapi ini sudah menjadi keputusan saya,” kata dia.

Ia mengatakan, dalam kasus itu Robiah menganggap telah dipecat meskipun hanya melalui grup whatsapp yayasan. Karena itu, Robia enggan dianggap mengundurkan diri dari Yayasan Daarunnajaat Maza yang berada tak jauh dari kediamannya itu.

"Sudah tidak ada hubungan lagi dengan yayasan, kami juga tidak ingin memperlebar lagi masalah dengan yayasan," kata dia.

Pemecatan bermula dari uanggahan status di whatsapp. Ia menuliskan ucapan selamat atas kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum versi hitung cepat pada Rabu malam 27 Juni 2018. Status itu disertai dengan pemasangan fotonya bersama Ridwan Kamil.

BACA JUGA:
Pelemparan Batu di Tol Serang Sadistis, Ukuran Batunya...

Rupanya, unggahan status itu direspon oleh Kepala Sekolah SDIT Darul Maza. Menurut dia, respon tersebut dilakukan di dalam grup whatsapp yayasan, dimana di dalam grup itu ada pengurus, berserta guru-guru baik TK, SD, hingga SMP. Adapun respon yang diberikan adalah memberikan ucapan selamat bahwa jagoannya di dalam Pilkada Jawa Barat dan Kota Bekasi menang.

Seorang pengurus yayasan yang dipanggil ustaz menyahutinya. Robiah diminta mencari lembaga pendidikan lain karena dianggap tidak sejalan dengan visi dan misi sekolah. Alasannya, yayasan telah menentukan arahan dalam Pilkada Jawa Barat maupun Kota Bekasi.

Berita terkait

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

10 jam lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

10 jam lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

13 jam lalu

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

Masuk bursa kandidat calon Gubernur Jawa Barat 2024, Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

21 jam lalu

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

Kata Gerindra soal bakal calon kepala daerah yang daftar ke banyak partai.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

21 jam lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

22 jam lalu

Kata Bima Arya Soal Peluangnya di Pilgub Jabar Jika Berhadapan dengan RK

Politikus PAN Bima Arya menyebut peluang Pilgub 2024 Jawa Barat masih 50: 50, terlebih Ridwan Kamil belum memastikan akan kembali bertarung di bumi pasundan atau DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

1 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

1 hari lalu

Ridwan Kamil Diberi 2 Surat Tugas Maju di Pilkada 2024, Airlangga: Dia Menjanjikan

Partai Golkar memberi dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

1 hari lalu

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

Pilkada 2024, terdapat sejumlah perbedaan persyaratan pendaftaran bagi calon gubernur independen dengan calon wali kota atau bupati independen.

Baca Selengkapnya

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

Partai Gerindra Kabupaten Bogor membuka pintu koalisi dengan partai politik lain di Pilkada 2024, termasuk dengan PKS.

Baca Selengkapnya