Diperiksa di Polda, Ronny Kosasih Yakin Dikeroyok Herman Hery

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Selasa, 10 Juli 2018 09:31 WIB

Ronny Yuniarto Kosasih (kanan) bersama kuasa hukumnya Febby Sagita menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan Senin, 25 Juni 2018. Tempo/Fikri Arigi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Febby Sagita meyakini orang yang mengeroyok kliennya, Ronny Kosasih Yuniarto, adalah anggota DPR Herman Hery dan sopirnya. "Korban (Ronny) yakin banget dan ingat mukanya (Herman Hery dan sopirnya)," kata Febby, Senin, 9 Juli 2018.

Ronny diduga dikeroyok Herman Hery dan sopirnya di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, 10 Juni 2018 sekitar pukul 21.30-22.00 WIB.

Menurut Ronny, kala itu mobilnya diberhentikan polisi karena masuk ke jalur busway. Di belakang kendaraannya ada mobil Rolls-Royce bernomor polisi B-88-NTT yang diyakini ditumpangi Herman Hery.

Saat pemeriksaan di Polda Metro pada 4 Juli 2018, Ronny telah mengungkapkan kepada polisi bahwa yang mengeroyoknya adalah Herman Hery, bukan adiknya. Pernyataan yang sama juga disampaikan istri Ronny, Iris Ayuningtyas, saat diperiksa di Polda Metro pada 6 Juli 2018.

Menurut Febby Sagita, kedua kliennya itu yakin atas pernyataannya karena memang bertatapan langsung dengan pelaku. "Saya rasa, karena ada rasa trauma jadi nggak akan mungkin bisa lupa wajahnya," ucap Febby.

Advertising
Advertising

Febby mengatakan materi pemeriksaan di Polda Metro hampir sama dengan yang dilakukan di Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Sebab, kasus ini awalnya diselidiki di Polres Jaksel. "Mengulang dari awal pemeriksaannya."

Menurut Febby, selain Ronny dan istrinya, saksi lain yang diperiksa adalah pangasuh bayi dan polisi lalu lintas. Febby mengatakan dari keterangan saksi menyebut bahwa wajah Herman Hery dan adiknya berbeda.

Dalam surat laporan, ujar Febby, memang tidak ada nama Herman Hery sebagai terlapor karena masih proses penyelidikan. Sebab, polisi tidak bisa langsung menyimpulkan nama tersangka sampai dengan bukti permulaan yang cukup.

"Sampai saat ini masih terus didalami oleh kepolisian dan terakhir waktu pemeriksaan di Polda kami sudah tegaskan kalau pelaku adalah Herman Hery, bukan adiknya," ujar Febby. "Ditegaskan kembali ke Polda supaya dari kepolisian tidak mengira-ngira siapa pelakunya. Tidak seperti di Polres yang pemeriksaannya tidak mendalam."

Tempo masih mencoba meminta keterangan dari Herman Hery terkait namanya kembali disebut sebagai terduga pelaku pengeroyokan saat Ronny dan istrinya diperiksa di Polda Metro. Sebelumnya, Herman Hery membantah terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

21 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya