Gaya Polisi Gadungan Saat Meminta Push up Pelanggar Lalu Lintas

Selasa, 17 Juli 2018 07:26 WIB

Seorang pengguna jalan sempat mengabadikan bagaimana polisi gadungan di Jalan Casablanca menghukum korbannya push up. twitter/@TMCPoldaMetro

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka polisi gadungan, Joseph Anugerah, mengaku memerintahkan pengendara motor yang melintasi Jalan Layang Non-Tol Casablanca, Jakarta Selatan, push up. Ini salah satu cara pria 20 tahun tersebut memerankan sebagai polisi lalu lintas, yang memanfaatkan aturan jalan layang hanya boleh dilalui kendaraan roda empat.

Baca: Polisi Gadungan di Casablanca Kantongi Rp 520 Ribu dari Pungli

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Joseph berpura-pura menjadi polisi lalu lintas. "Pengakuan Joseph benar pernah menyuruh push up terhadap pelanggar lalu lintas, yaitu seorang pengendara sepeda motor yang naik jembatan Casablanca pada Kamis, 12 Juli 2018 sekitar jam 17.00 WIB," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin, 16 Juli 2018.

Polantas menangkap Joseph di Jalan Layang Casablanca pada Minggu, 15 Juli 2018. Dua polantas menghampiri laki-laki bertubuh gempal itu karena melihat sedang meminta uang kepada pengendara.

Joseph mengenakan atribut polantas, seperti topi, tanda pangkat brigadir, handy talky (HT), dan sepatu tunggang alias PDL lantas. Peristiwa penangkapan Joseph terekam dalam video yang diunggah di akun Twitter @TMCPoldaMetro.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf lantas memerintahkan anggotanya melaporkan Joseph ke SPKT Polda Metro. Setelah menerima laporan, polisi menetapkan Joseph tersangka dugaan penipuan.

Baca: Berbagai Atribut Polisi Gadungan di Casablanca, Ada Tanda Pangkat Brigadir

Dia dijerat Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara maksimal empat tahun. Kasus Joseph terdaftar dalam laporan polisi LP/3697/VII/2018/PMJ/Dit. Krimum tanggal 15 Juli 2018.

Joseph diketahui tiga kali menggelar razia di Jalan Layang Casablanca pada pukul 17.00-18.00 WIB. Selama tiga hari, dia mengantongi hasil pungli Rp 520 ribu.

Argo menjelaskan, Joseph berambisi menjadi polisi dan sedang mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Modal menjadi polisi gadungan, Joseph membeli atribut polantas di Pasar Senen, Jakarta Pusat dan Bandung.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya