Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengamati gerbong kereta saat meninjau pembangunan depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018. Fase pertama itu terdiri atas 13 stasiun yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI. TEMPO/M. Taufan Rengganis.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit disingkat MRT Jakarta akan melakukan uji coba operasional kereta pada bulan Februari-Maret 2019 mendatang atau sekitar enam bulan lagi. Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah, saat dihubungi Tempo lewat telefon pada Rabu, 22 Agustus 2018.
Hikmat melanjutkan, saat ini sedang berlangsung pengetesan sinyal dan kelistrikan prasarana MRT yang disebut System Acceptance Test (SAT).
Pengetesan itu menggunakan kereta sebagai medium dan dilakukan sejak Kamis, 9 Agustus lalu sampai akhir September 2018 mendatang. “Jadi bukan keretanya yang di uji coba, baru sistemnya saja,” ujar Hikmat.
Uji coba kereta baru akan dilakukan pada bulan Oktober 2018. Kemudian, pada November, PT MRT akan melakukan tes terintegrasi yang melibatkan seluruh aspek sarana dan prasarana, mulai dari sistem, kereta, hingga fasilitas di stasiun.
Dalam tes integrasi itu, PT MRT akan menggunakan satu rangkaian kereta. Lalu pada Desember 2018- Januari 2019, tes integrasi akan dilanjutkan untuk rangkaian kereta ke-2 hingga 16. “Parameternya kereta pertama yang dipakai di tes integrasi bulan November,” tutur dia. Simak juga : Polusi Udara Jakarta, Ini Beberapa Penyakit yang Mengancam Warga
Terkait pengadaan sarana, pada 18 Agustus 2018 lalu sebanyak 4 rangkaian kereta MRT tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, satu per satu kereta baru yang diproduksi oleh Nippon Sharyo Jepang untuk MRT Jakarta tersebut mulai diturunkan dari kapal.
Untuk fase 1, MRT Jakarta (Lebak Bulus – Bundaran HI) akan menggunakan 16 rangkaian perset kereta. Komposisinya 14 dioperasikan, sedangkan 2 set menjadi cadangan.