Buruh membakar poster wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam demo di depan Gedung Balaikota, Jakarta, 10 November 2017. Mereka juga menuntut dicabutnya PP No.78 tahun 2015 ttg Pengupahan, Turunkan tarif listrik dan harga sembako. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menemui Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Kamis 23 Agustus 2018. Said dan Anies membahas kesejahteraan buruh juga Pemilihan Presiden RI.
“Bagi kami, pada Pilpres 2024 nanti Anies menjadi salah satu yang patut untuk dipertimbangkan (sebagai calon presiden) asalkan benahi Jakarta,” ucap Said usai kunjungannya itu.
Said mengungkap sebagian isi pertemuan adalah penjelasan Anies Baswedan tidak maju Pilpres 2019. Alasannya, kata Said, Anies Baswedan ingin menepati janji membenahi Jakarta.
Keduanya lalu membahas permasalahan ekonomi Jakarta. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Anies Baswedan disebutnya mengajukan konsep ekonomi pasar sosial yang menawarkan keadilan bagi masyarakat miskin dan kaya.
Terhadap penuturan konsep itu, Said mengutarakan, “Ya kami mengatakan peluang 2024 adalah masanya Pak Anies asal bisa membenahi Jakarta.”
Terkait masalah buruh, Said mengeluhkan manfaat Kartu Pekerja yang diterbitkan Pemerintah DKI Jakarta. Kartu disebutnya belum menjangkau semua buruh. Said menyodorkan dara ratusan ribu pekerja penerima upah minimum di Jakarta.