Asian Games, Kepala Dinas Akui Polusi Udara Jakarta Jeblok

Kamis, 23 Agustus 2018 20:46 WIB

Sebuah lampu merah terlihat diselimuti kabut dan asap polusi di Jakarta, 27 Juli 2018. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan data tingkat polusi udara Jakarta tinggi tak terbantahkan. Data itu jika mengukurnya menggunakan parameter debu yang berukuran diameter kurang dari 2,5 mikrometer atau PM2,5.

Baca:
Udara Jakarta Buruk Saat Asian Games? Ini Penjelasan BMKG
Greenpeace: Polusi Udara Jakarta Bukan Hanya Saat Asian Games

“Kalau PM2,5 itu yang dipakai ya jeblok Jakarta,” kata Isnawa menuturkan, Kamis 23 Agustus 2018.

Isnawa menjelaskan, pengukuran kualitas atau polusi udara di Jakarta dan kota lainnya di Indonesia masih mengacu kepada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 tahun 1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara.

Dalam peraturan itu, polusi udara diukur dengan parameter PM10 atau partikel udara yang berukuran kurang dari 10 mikrometer. PM10 bergabung dengan parameter lainnya yakni CO (Karbon Monoksida), SO2 (Sulfur Dioksida), NO2 (Nitrogen Dioksida) dan O3 (Ozon).

Isnawa berujar, negara lain dan organisasi yang fokus pada isu lingkungan memang telah mengganti parameter PM10 dengan PM2,5. Ini, menurut Isnawa, yang menyebabkan data kualitas udara di Wisma Atlet dan rata-rata kualitas udara di Jakarta berbeda antara Kementerian LHK dan organisasi lingkungan.

“Menurut pantauan Kementerian mamang tergolong baik atau sedang,” kata Iswana.

Menjelang perhelatan Asian Games 2018, beberapa media asing memberitakan perihal polusi udara Jakarta ikut menyambut kedatangan para atlet. Kualitas udara disebutkan memburuk dalam beberapa tahun terakhir..

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati berupaya menangkal isi artikel menggunakan data gas rumah kaca. Namun ini hanya memicu perdebatan tentang perbedaan parameter yang diukur.

Baca juga:
Evaluasi Inasgoc, Harga Tiket Festival Asian Games 2018 Turun Harga

Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin menyebut hasil pantauan kualitas udara oleh Pemprov DKI Jakarta dari 2012-2017 dan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari 2016-2017 memang menunjukkan pencemaran relatif tinggi. Hasil pengukuran baik berdasarkan pengukuran parameter PM2.5, PM10 maupun SO2.

Belakangan Greenpeace Indonesia menguatkannya dengan menyatakan Jakarta menduduki nomor satu predikat kualitas udara buruk di antara kota-kota besar di dunia pada 11 Agustus 2018. Pengukuran polusi udara menggunakan aplikasi pemantauan AirVisual.

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

6 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

6 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

10 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

18 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

18 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

19 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

20 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 hari lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya