Diduga Tipu Calon Jamaah, Biro Umrah My Jannah Bilang Begini

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 2 September 2018 19:29 WIB

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Pemilik biro umrah dan haji PT Rifa Jannah Wisata alias My Jannah, Farah Diba Panigoro, membantah telah melakukan penipuan terhadap puluhan calon jamaah.

Farah mengatakan, pihaknya tetap memproses refund yang diajukan calon jamaah biro umrah My Jannah. Syaratnya, calon jamaah perlu mengajukan surat pengembalian dana umrah.

"Intinya refund tetap berjalan. Kalau mau refund harus memberikan bukti kuitansi dan surat refund," kata Farah saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu sore, 1 September 2018.
Baca : Tipu Calon Jamaah, Biro Umrah My Jannah Dilaporlan ke Polisi

Menurut Farah, tidak semua calon jamaah yang menginginkan uangnya kembali memenuhi syarat administrasi. Karena itu, hanya 19 calon jamaah yang akan menerima kembali uang umrah pada 8 September 2018.

Farah mengutarakan, sebanyak 24 calon jamaah Ramadan memang urung berangkat pada 17 Mei 2018. Alasannya, My Jannah mencarikan tiket promo sesuai anggaran yang dikeluarkan calon jamaah Ramadan.

Sayangnya, jumlah tiket promo untuk berangkat pada 17 Mei tak sampai 24 kursi. Padahal, My Jannah harus menerbangkan 24 calon jamaah sekaligus, tak bisa terpisah-pisah.

Saat dicari tiket promo lain, staf My Jannah menemukan tiket untuk keberangkatan pada 29 Mei 2018. Tak beruntung, di tanggal itu hanya ada tiket keberangkatan.

"Tanggal 29 Mei ada tiket berangkat, tapi tidak ada tiket pulang. Akhirnya kita hold biar ada tiket pulang-pergi," ujar Farah. "Tapi jamaah tidak mau menunggu. Mereka mau refund kalau 29 Mei tidak juga berangkat," lanjut dia.

My Jannah adalah biro umrah yang didirikan pasangan Gery Rama Mahfian dan Farah Diba Panigoro. Biro ini memiliki kantor di Jalan Pangeran Antasari Nomor 25C, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Simak juga :
Upacara Penutupan Asian Games 2018, BMKG: Hujan Lanjut Sampai Malam

Pasangan Gery dan Farah Diba pertama kali dilaporkan oleh Helwiah Umniyati pada 9 Agustus 2018. Laporan ini dibuat karena Helwiah tak kunjung berangkat ke tanah suci meski sudah melunasi pembayaran.

Dengan dasar yang sama seorang korban bernama Indah Puspitasari juga melaporkan pemilik biro umrah My Jannah pada 29 Agustus 2018. Dalam laporan ini tercantum jumlah korban sebanyak 12 orang dengan kerugian sekitar Rp 300 juta.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

14 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya