Rumah mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail pasca penetapn sebagai tersangka kasus korupsi, Griya Tugu Asri, Depok, Rabu, 29 Agustus 2018. Tempo/Irsyan
TEMPO.CO, Jakarta -Dua pekan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Jalan Nangka Depok, mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail belum mau terima tamu. Rumahnya tampak lengang.
Tidak nampak ada aktivitas di tempat tinggalnya di kompleks Griya Tugu Asri, Cimanggis, Senin siang. Di halaman terlihat tiga mobilnya terparkir.
Penjaga rumahnya, Fariz, mengatakan Nur Mahmudi Ismail berada di dalam rumah. Namun majikannya itu tidak ingin diganggu untuk sementara.
“Bapak lagi istirahat,“ kata Fariz saat ditemui Tempo di Griya Tugu Asri Cimanggis, Senin, 3 September 2018.
Pekan lalu, penjaga rumah Nur Mahmudi, Rojikin menyampaikan bahwa kader PKS itu dalam masa pemulihan. Menurut Rojikin, Nur Mahmudi Ismail sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina selama tujuh hari.
“Mengalami benturan pada kepala saat main bola voli untuk acara tujuh belasan di kompleks Griya Tugu,” ungkap dia.
Polres Kota Depok menetapkan mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dan mantan Sekretaris Kota Depok, Harry Prihanto, sebagai tersangka pada 20 Agustus 2018 karena diduga terlibat korupsi proyek pembebasan lahan Jalan Nangka pada 2013-2015.
Penyidik menduga kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp 10,7 miliar dari anggaran Kota Depok. Penjelasan Didik tersebut klop dengan pengakuan Cempaka Group, pengembang Apartemen Green Lake View, kepada Tempo.
Tempo yang mencoba menghubungi Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto melalui telepon belum direspons. Pesan singkat melalui aplikasi whatsapp yang dikirimkan pun tidak dibalas.
Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa
18 jam lalu
Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.