Vandalisme Kereta Bandara, Aneh PT Railink Belum Lapor ke Polisi

Reporter

Adam Prireza

Senin, 15 Oktober 2018 13:26 WIB

Kereta bandara Railink usai menaikan penumpang dari stasiun Sudirman Baru, Jakarta, 26 Desember 2017. Pada tahap awal pengoperasian KA Bandara Soekarno Hatta, pihaknya hanya melayani tiga stasiun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Polisi mengimbau PT Railink, perusahaan pengelola kereta Bandara Soekarno Hatta-Manggarai, untuk membuat laporan ihwal vandalisme di salah satu rangkaian keretanya beberapa waktu lalu.

Baca juga: PT Railink Imbau Vandalisme di Kereta Bandara Tidak Diviralkan

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu mengatakan hal itu diperlukan agar polisi dapat melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

“Dasarnya ada laporan dulu sebagai data awal dan untuk memastikan TKP-nya,” kata Roma ketika dikonfirmasi wartawan pada Senin, 15 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Menurut dia, saat ini yang beredar baru informasi yang tersebar lewat media sosial Instagram. Oleh karenanya, polisi belum dapat melakukan pergerakan. “Kalau belum ada laporan, bagaimana kami punya data awalnya,” ucap dia.

Vandalisme di kereta bandara diketahui pada Rabu malam, 11 Oktober 2018. Berdasarkan foto yang diunggah oleh akun Instagram @drama.kereta, vandalisme berupa tulisan grafiti MST. Tulisan yang didominasi cat biru itu dibuat sebagian besar di badan kereta namun ada pula menyentuh bagian pintu.

PT Railink sebelumnya mengatakan masih berupaya menelusuri sendiri dan belum berencana melapor ke polisi. Untuk penelusuran tersebut, PT Railink bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia Daop 1.

Simak juga: Vandalisme di Kereta Bandara Tak Dilaporkan ke Polisi?

“Belum bermaksud untuk membawanya ke ranah hukum," kata Humas PT Railink, Diah Suryandari ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, polisi akan tetap menyelidiki kasus vandalisme tersebut meski PT Railink tidak melapor. "Kalau itu bukan delik aduan, pasti kami lakukan penyelidikan," kata Argo.

Berita terkait

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

3 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

1 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

4 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya