Bupati Bekasi dan Meikarta Dinilai Kuwalat, Kini Menuai Badai

Selasa, 16 Oktober 2018 12:05 WIB

Aher Minta Bupati Bekasi Fokus pada Pembangunan SDM

TEMPO.CO, Bekasi - Budayawan Bekasi, Komarudin Ibnu Mikam mengatakan ditangkapnya Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin berserta beberapa anak buahnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara suap perizinan Meikarta harus menjadi intropeksi diri.

Baca juga: Jadi Tersangka Suap Meikarta, Begini Penampakan Rumah Bupati Bekasi

"Siapa yang menebar angin, dia akan menuai badai. Kualat itu bisa terjadi, apabila alam diintimidasi, dilecehkan," kata Komar saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Oktober 2018.

Komar beserta kelompoknya pernah menolak keras dengan kehadiran Meikarta di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Sebetulnya, kata dia, tak hanya kehadiran Meikarta, namun sejumlah kawasan permukiman di Bekasi baik kota maupun kabupaten yang dinilai cukup ekslusif bagi penghuninya.

Advertising
Advertising

"Karena saya melihat pembangunan ini bertentangan dengan kebudayaan Bekasi, pola pembangunannya tak mengindahkan ekologi setempat," ujar dia.

Ia mengatakan, identitas Bekasi yang dulunya merupakan kawasan lumbung padi kini tak lagi menghasilkan padi yang melimpah. Sebab, saat ini lahan pertanian tak mendapatkan pasokan air yang cukup.

"Air dari wilayah selatan untuk pertanian tak sampai ke utara karena dipenggal perumahan di tengah," ujar dia.

Belum lagi, kata dia, keberadaan Meikarta secara populasi kependudukan, bakal menghadirkan para pendatang baru yang tak diikuti aturan secara tegas. "Mereka membuat perumahan klaster orang tertentu, ditembok, dipagar. Kawasan ini akan antara pendatang dan tempatan, sehingga tak terjadi integrasi secara sosial," ujar dia.

Simak juga: 10 Pejabat Bekasi Kena OTT KPK, Ridwan Kamil Ikut Berkomentar

Dengan fasilitas yang dinilai lebih hebat, kehadiran itu akan menjadi skat antara kawasan asli dengan yang baru. "Meikarta menjadi bagian dari ini, apalagi Meikarta dibangun dengan alasan kebutuhan perumahan 2 juta di wilayah Jabodetabek," kata dia.

Semestinya, kebutuhan itu ditanggung bersama bukan dibangun di Kabupaten Bekasi. "Ini akan menjadi bencana populasi, secara budaya mengalami depresi, alami gegar budaya, apalagi kemudian nama-nama perumahan itu tidak menyesuaikan kearifan lokal setempat," kata Komar menceritakan soal proyek Meikarta dan Bupati Bekasi.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

3 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya