Peluru Nyasar, Cerita Petembak Uji Balistik Pakai Glock Kaliber 9

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 24 Oktober 2018 07:03 WIB

Penyidik menunjukkan hasil tembakan yang mengenai sasaran sebuah kaca saat uji balistik terkait dengan peristiwa peluru nyasar ke Gedung DPR di Mako Brimob, Depok, Selasa, 23 Oktober 2018. Uji balistik dilakukan dengan senjata Glock 17 yang digunakan tersangka. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam uji balistik kasus peluru nyasar ke Gedung DPR yang digelar Selasa, 23 Oktober 2018, petembak Anang Yulianto berdiri tegak di depan sasarannya yang berjarak 300 meter. Dengan cekatan ia mengokang pistol Glock 17 dengan tangan kirinya.

Sejurus kemudian, pria 41 tahun itu mengarahkan senjata api yang dipegangnya ke kaca berukuran 1x2 meter yang menjadi sasarannya. Anang menunggu aba-aba komandannya untuk melontarkan peluru dari senjatanya.
Baca : Pistol Glock Sanggup Tembus Kaca 6 mm Plus 3 Lapis Tripleks

"Dor," bunyi peluru kaliber 9x19 mm melesat setelah anggota penembak Pasukan Brigadir Mobil Kelapa Dua, Depok berpangkat Ajun Inspektur Satu itu diberikan sinyal untuk menembak.

Usai melontarkan tembakan Anang langsung menoleh ke samping kirinya. Ia bertanya kepada rekan di sampingnya yang membawa teropong tele untuk menanyakan hasil tembakannya.

Setelah dikeker menggunakan teropong jarak jauh itu, peluru pertama Anang meleset dari sasaran yang dibidiknya. Ia pun mencoba kembali dengan ancang-ancang yang sama. Peluru kedua pun belum mengenai sasaran.

Atlet menembak, yang juga anggota Tim Gegana Brimob, Anang Yulianto, melakukan tembakan menggunakan pistol Glock 17 dan peluru 9 x 19 dalam uji balistik peluru nyasar ke Gedung DPR di Mako Brimob, Depok, Selasa, 23 Oktober 2018. Dalam uji balistik ini, tim Labfor ingin melihat lesatan dan jangkauan peluru. TEMPO/M Taufan Rengganis

Hingga tujuh peluru muntah dari lubang Glock yang dipegang Anang, proyektil belum juga menembus sasarannya. Peraih medali emas lomba tembak target SEA Games 2011 itu, berhenti sejenak.

Anang menganalisa penyebab tembakannya belum menuju target. "Saya analisis udara tadi siang itu lembab dan padat. Peluru 9 mm PMC Luger buatan Amerika itu terlalu ringan untuk menembus cuaca seperti tadi siang," kata Anang. Anang mulai menembak sekitar pukul 09.50.

Setelah menganalisis keadaan lingkungan, Anang kembali di posisinya. Kedua tangannya mantap memegang dan mengarahkan Glock ke sasarannya. "Dor," tembakan ke delapan terdengar.

Anang pun langsung menoleh ke kiri untuk bertanya arah tembakannya ke pemegang teropong. Pemegang teropong memberi kode tembakannya tepat mengenai sasaran.
Simak : Uji Balistik Peluru Nyasar, Polisi Buktikan Daya Tembak Glock 17

"Pistol glock 17 kaliber 9 mm tidak dirancang secara khusus buat nembak hingga jarak 300 meter," kata Anang menjelaskan.

Menurut dia, senjata api yang dipegangnya mempunyai jarak efektif akurasi maksimal 50 meter. Menurut dia lagi, jika jarak sasaran lebih dari 50 meter, maka ketepatan target bakal ditentukan beberapa faktor di antaranya skil petembak, cuaca dan keberuntungan. "Glock kaliber 9 mm untuk sasaran jarak dekat."

Aksi tembak sasaran yang dilakukan Anang merupakan uji balistik peluru nyasar di Gedung DPR. Uji balistik dilakukan untuk membandingkan daya lesat peluru kaliber 9x19 mm yang menggunakan senjata api Glock 17 di Mako Brimob dengan peluru nyasar yang mengenai Gedung DPR RI pada 15 Oktober lalu.

Dari hasil uji balistik tersebut, Pusat Laboratorium Forensi Polri menyimpulkan daya lesat peluru nyasar di Gedung DPR sama dengan senjata api dan peluru yang ditembakan Anang. Sebab, Anang menggunakan peluru kaliber 9 yang digunakan tersangka penembak yang memicu peluru nyasar ke gedung DPR.

Kepala Sub Direktorat Senjata Api Pusat Laboratorium Mabes Polri Komisaris Arif Sumirat mengatakan berdasarkan referensi jarak peluru kaliber 9x19 mm bisa melesat sampai 2 km.
Baca juga : Peluru Nyasar, Wacana Lapangan Tembak Senayan Ditutup Menguat

Hal itu terlihat dari uji balistik peluru dan senjata api yang digunakan tersangka peluru nyasar di Lapangan Tembak Markas Komando Kelapa Dua, Depok, hari ini, 23 Oktober 2018.

"Saat uji balistik terlihat peluru kaliber yang digunakan tersangka bisa menembus kaca dengan tebal 6 mm yang menjadi sasaran dari jarak 300 meter," kata Arif seusai uji balistik di Lapangan Tembak Mako Brimob Kelapa Dua, terkait kasus peluru nyasar ke Gedung DPR tersebut.

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

20 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

28 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

28 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

28 hari lalu

TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi mengklaim, Kodim telah memperbaiki 44 rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

29 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

31 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

32 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

Ledakan gudang amunisi Armed TNI di Kampung Parung Linang Kabupaten Bogor mengakibatkan kerusakan berupa pecahnya kaca jendela warga.

Baca Selengkapnya