Pengamat: Kini Saatnya DKI Berlakukan Ganjil Genap Sepeda Motor

Reporter

Bisnis.com

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 26 Oktober 2018 09:56 WIB

Rambu ganjil-genap di kawasan Cawang, Jakarta Timur yang dipasang pada 9 Juli 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Perhelatan olah raga skala internasional Asian Games 2018 disusul Asian Para Games sudah selesai, dan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi di DKI Jakarta lewat sistem ganjil genap kembali seperti semula tidak nonstop 15 jam pada Senin-Sabtu.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai kebijakan sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan DKI sudah harus perlu menyasar sepeda motor. Saat ini, kebijakan tersebut dikhususkan untuk kendaraan pribadi roda empat ke atas.
Baca : Dishub DKI: Perpanjangan Ganjil Genap Buat Penuhi Target

Dia menyatakan rata-rata ruas jalan yang dikenakan ganjil-genap masih banyak didominasi oleh sepeda motor. Bahkan, jalur perlintasan transportasi Jak Lingko, 78%-nya masih lebih banyak roda dua. Tidak menutup kemungkinan pengguna mobil nantinya akan beralih ke kendaraan tersebut.

"Sepeda motor juga harus dilakukan pembatasan. Jujur saja, program Jak Lingko tidak akan berhasil karena wilayah yang dilintasi itu 78% menggunakan sepeda motor, sementara sepeda motor tidak dibatasi," FGD "Efektivitas Penerapan Kebijakan Ganjil Genap di Wilayah Jabodetabek", Kamis 25 Oktober 2018.

Sebenarnya, kata Djoko, pembatasan sepeda motor pernah diberlakukan di Jalan Sudirman-Thamrin. Namun, tidak berlangsung lama karena ketika itu dinilai melanggar HAM oleh MA.

Aturan yang disebut Djoko itu merujuk Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 195 Tahun 2014 Tentang Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor. Pergub itu sebelumnya melarang sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca : HMI Batal Demonstrasi di Kantor GP Ansor Soal Pembakaran Bendera Tauhid

Dia mengatakan perlu dilakukan sejumlah cara untuk memantik masyarakat agar mau beralih menggunakan angkutan massal, salah satunya adalah dengan penyesuaian tarif angkutan umum. Dia mencontohkan di China, tarif KRL relatif murah yaitu sekitar 2 renminbi (yuan) dengan jarak yang sangat jauh.

"KRL-nya murah dan banyak sehingga dalam sehari bisa mengangkut 10 juta orang. Naik kereta cuma 2 yuan atau Rp 4.000. Naik bus 1 yuan atau Rp2 ribu," kata dia yang juga Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain itu, pemerintah harus bergerak cepat untuk memberikan aksebilitas angkutan umum massal yang mencakup wilayah Jabodetabek. Dia memandang sebenarnya masyarakat mau beralih apabia akses angkutan umum massal tersedia dengan sempurna.

Sebelumnya, survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Perhubungan menyatakan sebanyak 53% pengguna kendaraan pribadi tetap tidak mau beralih ke angkutan umum, seiring diberlakukannya sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan Jakarta.
Simak juga :
Perkiraan Cuaca, BMKG: Hujan dan Petir Guyur Jakarta Siang Ini

Peneliti Litbang Perhubungan Siti Maimunah menyebutkan sebanyak 37% pengguna kendaraan pribadi lebih memilih menggunakan jalur alternatif, sementara 16% mempunyai mobil dengan plat ganjil dan genap.

Siti juga menyebut terdapat 24% pengguna mobil pribadi beralih menggunakan angkutan umum terkait kebijakan ganjil genap. Namun, yang menjadi favorit adalah taxi dan ojek online (39%), dilanjutkan dengan Transjakarta (19%), dan KRL (18%). "Sisanya beralih menggunakan jenis angkutan umum lainnya," paparnya dalam FGD "Efektivitas Penerapan Kebijakan Ganjil Genap di Wilayah Jabodetabek".

BISNIS

Berita terkait

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

9 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

9 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

10 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

16 hari lalu

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

Puspom TNI mengungkap motif pemalsu pelat dinas TNI, yang saat ini telah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

16 hari lalu

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

Oleh karena itu, perawatan yang baik pasca mudik Lebaran menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kinerja optimal sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Catat 876.876 Sepeda Motor Keluar Masuk Jabodetabek saat Arus Balik H+3 Lebaran

18 hari lalu

Kemenhub Catat 876.876 Sepeda Motor Keluar Masuk Jabodetabek saat Arus Balik H+3 Lebaran

Jumlah kendaraan sepeda motor yang keluar Jabodetabek sebanyak 358.707 kendaraan dan 717.414 orang.

Baca Selengkapnya

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

20 hari lalu

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

20 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Traffic Cone, Kerucut Pembatas Jalur Contraflow saat Mudik dan Arus Balik

21 hari lalu

Kisah Penemuan Traffic Cone, Kerucut Pembatas Jalur Contraflow saat Mudik dan Arus Balik

Jalur contraflow saat mudik dan arus balik lebaran hanya dipisahkan menggunakan traffic cone. Begini kisah penemuannya.

Baca Selengkapnya