Kartu Sehat Bekasi Dievaluasi, Pengamat: Penurunan Pelayanan

Senin, 5 November 2018 17:11 WIB

Kartu Sehat Bekasi Berlaku di Rumah Sakit Jakarta

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mulai menerapkan rujukan berjenjang bagi pasien pengguna Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK). Walhasil, masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan daerah tersebut tak lagi bebas berobat ke seluruh rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah baik di dalam kota maupun di luar kota.

Baca juga: Kartu Sehat Bekasi, Rahmat Effendi: Sakit Ringan di Puskesmas

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam ,45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila, menyayangkan kebijakan yang ditempuh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. "Dari sisi warga, menurut saya, ini penurunan kualitas pelayanan dari Pemerintah Kota Bekasi," kata Adi Susila kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.

Sejumlah pemegang kartu sehat milik pemerintah daerah saat ditemui Tempo mengaku kecewa dengan perubahan prosuder tersebut. Sebab, untuk berobat ke rumah sakit terdekat dari kediamannya, mereka harus membawa surat rujukan dari Puskesmas. "Saya ke Puskesmas, malah tidak dikasih, karena petugas bilang saya masih sehat bugar," kata Rosi, warga Bekasi Timur.

Agar tak dianggap pelayanan kesehatan dari pemerintah menurun, menurut Adi, jumlah Puskesmas harus ditingkatkan. Sebab, 41 puskesmas yang ada tak sebanding dengan jumlah penduduk yang mencapai 2,6 juta jiwa. Dari jumlah itu, lima di antaranya melayani rawat inap. "Kualitas juga harus ditingkatkan, kalau bisa Puskesmasnya juga ada fasilitas rawat inap," ujar Adi.

Advertising
Advertising

Namun dari sisi pemerintah, Adi menilai, adanya pembenahan sistem. Karena sistem lama tidak efisien dari sisi keuangan. Apalagi, secara umum kebijakan kartu sehat ini dobel kegiatan, karena di pusat kan sudah ada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Idealnya kartu sehat ini bisa saling melengkapi dengan JKN," ujar Adi.

Baca juga: Pasien Dirujuk ke Puskesmas, Warga Bekasi: Kartu Sehat Tak Sakti

Anggota Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri, mengatakan perubahan sistem pada Kartu Sehat tersebut harus dibarengi dengan penyempurnaan pelayanan sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik.

"Dinas Kesehatan sebagai stekeholder semestinya lebih antisipatif, sehingga pelayanan lebih baik dan sempurna, baik dari segi kepuasan pasien maupun efisiensi anggaran," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Berita terkait

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

1 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

2 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

3 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

3 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

5 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

6 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya