Reka Ulang Pembunuhan Satu Keluarga: Haris Mengaku Kesal dan..

Rabu, 21 November 2018 22:15 WIB

Tersangka HS (tengah) memeragakan adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga, di Jatirahayu, Bekasi, Rabu, 21 November 2018. Lokasi di sekitar tempat melakukan rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi dipadati warga yang ingin menyaksikan. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Bekasi -Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan motif pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, Jatirahayu, Kota Bekasi karena sakit hati. Tersangka Haris Simamora kesal karena disebut sampah yang tak berguna, lalu disuruh tidur di belakang rumah.

Haris menghabisi empat nyawa sekaligus di lokasi yang sama pada Selasa dini hari pekan lalu. Keempat korban adalah Daperum Nainggolan, 38 tahun, Maya Ambarita (37), dan dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7).
Baca : Reka Ulang Pembunuhan Satu Keluarga, Tersangka Peragakan 37 Adegan

"Tersangka datang karena diundang oleh korban perempuan sejak pukul 14.00 WIB," ujarnya usai menyaksikan proses rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu, 21 November 2018.

Haris tiba di kediaman Nainggolan pukul 21.00 WIB, dan berencana menginap karena diminta Maya mengantarkan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat belanja keperluan Natal. Korban Sarah yang membuka pintu. Haris lalu terlibat perbincangan dengan keluarga Daperum Nainggolan.

Tersangka HS (dua dari kanan) melakukan reka adegan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga yang dilakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 21 November 2018. Tersangka melakukan 37 reka ulang adegan dalam kasus pembunuhan terhadap keluarga Daperum Nainggolan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.

Di sela perbincangan itu, korban Daperum menyebut bahwa Haris tak berguna baikan sampah, dan diminta tidur di belakang rumah. Daperum mengumpat kepada Haris menggunakan bahasa daerah Sumatera Utara.

"Itu pemicunya, pelaku ini takut sama korban laki-laki. Ketika ngobrol, tidak berani menatap wajah," kata dia.

Advertising
Advertising

Karena itu, Haris lalu berpikir untuk menghabisi nyawa Daperum. Tapi, Haris lebih dulu menunggunya sampai tidur terlelap bersama istri di ruang tengah, di depan televisi. Di atas pukul 00.00 WIB, Haris melakukan eksekusi, mengambil linggis di dapur.

Korban Daperum dipukul lebih dulu di bagian kepala, kemudian Maya yang dianggap terjaga juga dipukul. Untuk memastikan mereka tewas, tersangka kembali memukul dan menikam leher menggunakan bagian tajam pada linggis.
Simak pula :
Kapolres Metro Jakarta Barat: Hercules Ditangkap Lagi, Sebab...

Setelah keduanya tewas, Haris masuk ke dalam kamar Sarah dan Arya, dimana salah satunya sempat keluar. Haris mencekik anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga tewas. Korban lalu kabur menuju ke Cikarang sebelum ke Garut.

Akibat perbuatannya ini, tersangka pembunuhan satu keluarga itu dijerat dengan pasal berlapis. Pembunuhan berencana, pembunuhan, perampokan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang sesuai pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP. Ancamannya hukuman mati.

Berita terkait

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

7 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

2 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

2 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya