Pesan Whatsapp Awali Kisah Pembunuhan Satu Keluarga, Ini Detilnya

Kamis, 22 November 2018 16:23 WIB

Tersangka HS (tengah) tiba di TKP untuk melakukan reka adegan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Rabu, 21 November 2018. Setelah dari lokasi pembunuhan, rekonstruksi selanjutnya dilakukan di Kalimalang dan Cikarang. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesan lewat aplikasi percakapan Whatsapp mengawali adegan demi adegan reka ulang pembunuhan keluarga Daperum Nainggolan. Rekonstruksi diperankan langsung tersangka Haris Simamora, sepupu Maya Ambarita, istri Daperum, Rabu berlanjut Kamis 22 November 2018.

Baca berita sebelumnya:
Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Rekonstruksi Berlanjut ke Garut

Rekonstruksi Rabu digelar sebanyak 61 adegan di rumah yang didiami keluarga Daperum di Jalan Bojong Nangka 2, Jatirahayu, Kota Bekasi. Diawali dari pesan via WhatsApp yang dikirim Maya kepada Haris pukul 14.00, Senin, 12 November 2018.

Isi pesan itu: "Kamu datang sekarang, besok kita mau belanja ke Tanah Abang jam 7 pagi." Pesan tersebut dijawab tersangka, "Iya udah kak saya ke sana." Berikut ini yang terjadi kemudian hingga pembunuhan dan Haris kabur membawa serta uang dari lemari serta mobil yang terparkir di depan rumah:

Tersangka HS (dua dari kiri) melakukan reka adegan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di TKP yang berlokasi di Bekasi, Rabu, 21 November 2018. Diperum beserta seorang istri dan dua anak mereka ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa pagi, 13 November 2018. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.

Advertising
Advertising

-Tersangka tiba di rumah keluarga korban Senin pukul 21.00. Di dalam rumah, tersangka duduk bercengkerama sambil menonton televisi bersama Daperum Nainggolan dan Maya.

Baca juga:
Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Tersangka Pernah Jadi Induk Semang

-Tersangka berbincang dengan Daperum dan Maya. Saat duduk mengobrol, Daperum berkata pada tersangka, "Nginap atau ngga kamu? Kalau kamu nginap nanti gak enak sama abang kita Doglas." Maya sempat menimpali dengan ucapan, "Terserah mau nginap atau enggak soalnya ini bukan rumah kita, kita cuma numpang disini."

<!--more-->

-Ada ucapan kasar yang menyakiti perasaan tersangka. Saat itu Daperum menjawab Maya dengan mengatakan, "Udah tau kamu kalo kamu (tersangka) nginap disini abang saya nggak suka." Perkataan itu dilanjutkan Daperum dengan mengucapkan kata-kata pada tersangka dalam bahasa batak yang artinya, "Kamu tidur di belakang aja kayak sampah kamu."

Baca berita sebelumnya:
Reka Ulang Pembunuhan Satu Keluarga, Haris Sempat Merenung Dua Kali

-Tersangka emosi. Tak berapa lama, tersangka beranjak menuju dapur dan mengambil sebatang linggis. Dalam keadaan sadar dan terbakar amarah, tersangka melihat Daperum sedang menonton televisi sedangkan Maya sedang tidur dengan posisi badan berlawanan arah dengan Daperum.

Tim Inafis Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah kios yang menjadi lokasi perisitiwa pembunuhan satu keluarga, di kawasan Jatirahayu, Bekasi, Selasa, 13 November 2018. Dalam sepekan terakhir, tercatat tiga kasus pembunuhan sadis yang mengejutkan publik. ANTARA/Risky Andrianto

-Awal pembunuhan. Ini dilakukan tersangka dengan cara memukulkan linggis satu kali ke kepala Daperum hingga tak sadarkan diri. Maya sempat terbangun dan tersangkapun memukul kepalanya sebanyak tiga kali hingga tak sadarkan diri. Setelah keduanya hilang kesadaran, tersangka menusukkan ujung tajam linggis ke leher Daperum dan Maya sehingga pendarahan hebat dan tewas.

-Anak-anak korban terbangun. Sarah dan Arya keluar dari kamar lantaran mendengar suara gaduh. Melihat keduanya, tersangka meminta mereka kembali ke dalam kamarnya. Saat diminta kembali ke kamar itulah Sarah sempat bertanya pada tersangka, "Mama kenapa?" yang dijawab tersangka, "Mama lagi sakit kamu masuk kamar saja."

Baca:
2 Hari Sebelum Pembunuhan, Haris Unggah Status Ini di Facebook

-Tersangka termenung. Setelah kedua anak masuk dalam kamarnya, tersangka meletakkan linggis dan duduk di sofa panjang depan televisi. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri kenapa melakukan itu semua.

<!--more-->

-Pembunuhan berlanjut. Tak lama kemudian, tersangka memeriksa kamar Sarah dan Arya untuk memastikan bahwa keduanya sudah tertidur. Saat itu, keduanya memang telah tertidur pulas.Tersangka kemudian duduk di antara korban Sarah dan Arya lalu menghabisi kedua anak itu dengan cara dicekik. Alasannya, Sarah dan Arya sempat melihat tersangka sesaat setelah menghabisi Daperum dan Maya.

Baca juga:
Reka Ulang Pembunuhan di Bekasi, Haris Kesal Disebut Sampah

-Setelah menghabisi semua anggota keluarga, tersangka menuju kamar Daperum dan Maya. Di kamar itu, ia membuka laci lemari dan mengambil uang sekitar Rp 2 juta, empat buah handphone, dan kunci mobil. Empat handphone milik korban langsung tersangka matikan agar tak ada yang bisa menghubungi.

Mobil Nisan X-Trail menjadi barang bukti dalam penyidikan pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Kamis 15 November 2018. Tempo/adi warsono

-Tersangka kabur. Tersangka menuju mobil Nissan X-trail silver dengan nomor polisi B-1075-UOG, memasukkan linggis dan barang-barang ke baris tengah mobil, lalu menuju ke Cikarang. Sesampainya di jembatan pintu air Tegal Danas, tersangka berhenti dan membuang linggis tersebut ke Sungai Kalimalang.

RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | ZW

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

7 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

7 jam lalu

Korlantas Uji Coba Pengiriman Surat Tilang Melalui Whatsapp

Bila sistem pengiriman surat tilang melalui Whatsapp aman, Korlantas akan memberlakukan aturan ini secara nasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

16 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya