TEMPO.CO, Jakarta -Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Sisca Dewi, mengaku pernah menikah dengan dua laki-laki sebelum merajut asmara bersama Inspektur Jenderal Bambang Sunarwibowo. Dua orang itu adalah polisi Iwan Ibrahim dan seorang hakim bernama Sudarto.

"Darto menikah agama, Iwan menikah resmi," kata Sisca Dewi dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 11 Desember 2018.
Baca : Sisca Dewi Sebut Irjen Bambang Sempat Tawarkan Kompensasi Agar Foto-foto Dihapus

Sebelumnya, ibunda Sisca, Nehruwati, menyampaikan pernyaaan serupa saat menjadi saksi meringankan pada 4 Desember 2018. Menurut dia, anaknya itu terlebih dulu menikah diri dengan Sudarto.

Keluarga menyimpan foto pernikahan. Sudarto dan Sisca pun, lanjut Nehruwati, bersedia untuk difoto. Hubungan ini kemudian kandas. Nehruwati tak mengingat tanggal pernikahan dan perceraiannya.

Setelah itu, Sisca kembali menjalin hubungan yang berlanjut ke jenjang pernikahan. Kali ini dia menikah resmi dengan Iwan. Bahkan, ibu, sanak saudara, dan dua anak Iwan turut menghadiri selebrasi. Nehruwati mengaku lupa kapan pernikahan kedua Sisca itu berlangsung.

"Nikah resmi di KUA sama Iwan. Kurang lebih setahun (usia pernikahan)," ujar Nehruwati.

Sisca tak henti mencari pendamping hidup. Dia bertemu dan menjalin komunikasi yang intens dengan Bambang pada April 2016. Bambang terharu dengan ucapan dan pemberian hadiah ulang tahun dari Sisca pada 24 Mei 2016.

Keduanya memutuskan menikah satu tahun kemudian. Pernikahan digelar di Pondok Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara pada 17 Mei 2017. Pernikahan ketiga Sisca dibenarkan Nehruwati.
Simak pula :
Temuan Ribuan E-KTP, Disdukcapil: Ada Pihak yang Ingin Suasana Gaduh

"Saya berani disumpah pocong secara agama Islam yang benar kalau Sisca Dewi dan Bambang pernah menikah. Saksinya saya," kata Nehruwati di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Selasa, 4 Desember 2018.

Perkara ini berawal saat Sisca Dewi menyatakan telah menikah siri dengan Bambang secara siri. Namun Bambang membatah dan melaporkan Sisca ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pemerasan.