Warga Marunda Beli Pasir Limbah B3 Rp 200 Ribu Per Truk

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Selasa, 8 Januari 2019 16:58 WIB

Gundukan diduga mengandung limbah B3 yang teronggok di depan SDN Marunda 02 di Jalan Marunda Pulo RT3 RW7 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, 8 Januari 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Pasir dan tanah mengandung limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3 teronggok di sekitar Rumah Susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Ketua RW 7 Kelurahan Marunda, Jana Didi, mengatakan limbah B3 tersebut digunakan warga untuk menguruk lahan mereka yang hendak mendirikan bangunan.

Baca juga: Dinas LH: Material Diduga Limbah B3 di Marunda Hasil Beli Warga

"Warga membeli limbah itu untuk urukan, karena tidak tahu kalau ternyata berbahaya," kata Jana saat ditemui di rumah, Marunda, Selasa, 8 Januari 2019.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menemukan tujuh titik gundukan material diduga limbah B3 di sekitar kawasan Rusun Marunda pada akhir Desember 2018. Gundukan limbah tersebut tersebar di dalam kawasan Rusun Marunda dan di dekat SDN Marunda 02, Jalan Marunda Pulo, RT3 RW7, Kelurahan Marunda.

Menurut Jana, dirinya telah mencari tahu alasan warga yang membeli limbah B3 tersebut untuk menguruk lahan mereka. Menurut Jana, warga membeli limbah itu lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan puing bangunan.

Advertising
Advertising

Adapun harga limbah seperti tepung itu dibandrol Rp 200 ribu satu truk. Sedangkan, harga puing bangunan Rp 700 ribu satu truk. "Warga tertarik karena harganya murah, dibandingkan harus membeli puing bangunan."

Ia menuturkan, warga tidak tahu jika kandungan di dalam urukan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Begitu mengetahui timbunan seperti pasir itu berbahaya, warga mulai menghindar. "Sekarang warga sudah tahu bahwa urukan itu limbah berbahaya," ucap Jana.

Sumarni, penjaga lahan yang ditimbun limbah B3 di depan SDN Marunda 02, mengatakan limbah tersebut dibuang oleh orang yang tidak dikenal di lahan milik adiknya, Encih Iwah, sejak Desember 2018. "Bukan saya yang beli," ucap Sumarni.

Baca juga: Gundukan Diduga Limbah di Marunda Dibeli Warga untuk Urug Lahan

Menurut Sumarni warga sekitar Marunda belakangan memang telah memanfaatkan limbah B3 tersebut untuk menguruk lahannya. Ia menyerahkan kepada pemerintah untuk menangani limbah tersebut mau dibuang atau tidak. "Limbah itu dibeli karena harganya murah dibandingkan puing bangunan."

Berita terkait

Pabrik Ban Anak Perusahaan Michelin di Bekasi Dinilai Bahayakan Lingkungan

5 Februari 2024

Pabrik Ban Anak Perusahaan Michelin di Bekasi Dinilai Bahayakan Lingkungan

Pemkab Bekasi menghentikan sementara produksi anak perusahaan Michelin, PT Multistrada Arah Sarana

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Kota Sedunia, Greenpeace Gelar Pestapera di Rusun Marunda

29 Oktober 2023

Peringatan Hari Kota Sedunia, Greenpeace Gelar Pestapera di Rusun Marunda

Greenpeace Indonesia merayakan Hari Kota Sedunia di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Stockpile Batu Bara di Marunda Tak Beraktivitas Hingga Dokumen Lingkungan Lengkap

12 Oktober 2023

KLHK Minta Stockpile Batu Bara di Marunda Tak Beraktivitas Hingga Dokumen Lingkungan Lengkap

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta perusahaan stockpile batu bara untuk melengkapi dokumen lingkungan.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Jakarta, Sudah Ada Aktivitas Lagi di Perusahaan Stockpile Batu Bara

9 Oktober 2023

Polusi Udara Jakarta, Sudah Ada Aktivitas Lagi di Perusahaan Stockpile Batu Bara

Papan peringatan larangan melakukan kegiatan masih terpasang di lokasi penampungan batu bara itu. Apa penjelasan perusahaan?

Baca Selengkapnya

Mencegah Bencana di Rusun Marunda, Terima Kasih kepada Kanopi Ambruk?

11 September 2023

Mencegah Bencana di Rusun Marunda, Terima Kasih kepada Kanopi Ambruk?

Dibangun hampir 20 tahun lalu, Rusun Marunda yang dibangun pemerintah pusat ini memang pernah dianggap proyek gagal.

Baca Selengkapnya

Renovasi Rusun Marunda Dilakukan Secepatnya, Sekda DKI: Lagi Dihitung Secara Teknis

9 September 2023

Renovasi Rusun Marunda Dilakukan Secepatnya, Sekda DKI: Lagi Dihitung Secara Teknis

Renovasi Rusun Marunda akan dilakukan dalam waktu dekat karena penghuninya telah direlokasi ke Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rusun Marunda Bersedia Direlokasi, Dinas Perumahan DKI: Alasan Keselamatan

7 September 2023

Penghuni Rusun Marunda Bersedia Direlokasi, Dinas Perumahan DKI: Alasan Keselamatan

DKI akan merevitalisasi Rusun Marunda karena sesuai hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), rusun itu sudah tidak layak huni.

Baca Selengkapnya

Relokasi Penghuni Rusun Marunda ke Rusun Nagrak, Pemprov DKI Bantu Proses Pengangkutan

7 September 2023

Relokasi Penghuni Rusun Marunda ke Rusun Nagrak, Pemprov DKI Bantu Proses Pengangkutan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengerahkan bantuan mobil dan tenaga pengangkutan bagi 451 kepala keluarga (KK) penghuni Cluster C Rusun Marunda untuk direlokasi ke Rusun Nagrak, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

6 September 2023

Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

Bangunan Rusun Marunda dianggap sudah tidak layak huni. Warga bersedia dipindah ke Rusun Nagrak namun minta tarif sewa yang sama.

Baca Selengkapnya

Warga Rusun Marunda Merasa Tempat Tinggal Mereka Seperti Meninggalkan Bom Waktu

6 September 2023

Warga Rusun Marunda Merasa Tempat Tinggal Mereka Seperti Meninggalkan Bom Waktu

Bangunan Rusun Marunda terutama di Blok C dianggap sudah tidak layak huni berdasarkan hasil pemeriksaan BRIN. Diperbaiki atau warga dipindah?

Baca Selengkapnya