Minta Dimaafkan Pembenci dan PNS DKI, Ini Isi Lengkap Surat Ahok
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 18 Januari 2019 14:24 WIB
Depok, 17-1-2019
Kepada saudara-saudara AHOKERS dimamapum saudara berada
Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya. Tidak pernah dalam hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan. Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berika kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar.
Baca:
Surat Ahok Minta Tak Ada Penyambutan, Ini Kata Pendukung
Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob. Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depam Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau memcari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya. Sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyulur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017, jika saya terpilih lagi di Pilkada tsb, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumir hidup saya. Kuasai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako utk belajar 2 tahun (liburan remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang. Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun. Aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya. Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dgm harapan panggil saya BTP bukan Ahok.