Siaga Demam Berdarah, Depok Temukan 314 Kasus DBD
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 29 Januari 2019 11:47 WIB
TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok menyatakan status siaga demam berdarah dengue (DBD). Sampai 25 Januari 2019, ada 314 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.
"Sekarang ini ada 314 (pasien) se-kota Depok termasuk yang dirawat di RSUD, ini data per 25 Januari ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita kepada Tempo, Selasa, 29 Januari 2019.
Baca: Ini Lima Kecamatan di Jakarta dengan Kasus DBD Tertinggi
Menurut Nova, kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Harjamukti, Beji, Cipayung, Mekarjaya dan Pancoranmas. Ia mengatakan walaupun pasien DBD hampir ditemukan di seluruh wilayah Depok, tapi hanya 9 kelurahan yang tidak melaporkan adanya kasus DBD. Total ada 54 kelurahan yang tercatat ditemukan kasus DBD di Depok.
Meski sudah ada ratusan pasien, Nova mengatakan Pemkot Depok belum menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus DBD. Namun setiap kelurahan diharapkan segera melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN untuk mencegah mewabahnya penyakit.
“Jadi kita statusnya siaga. Harapannya dilakukan PSN serentak di semua wilayah terutama PSN di rumah masing-masing ya," kata Nova.
Baca: 613 Kasus Demam Berdarah, DKI Jakarta Ditetapkan Waspada DBD
Adapun dari 314 pasien, Nova mengatakan sebagian pasien sudah pulang. Rumah Sakit Umum Daerah Depok sendiri melaporkan ada 177 kasus DBD sampai 28 Januari 2019
"Laporan dari rumah sakit masih ada yang dirawat ya, yang udah pulang tapi nggak dilaporin. Jadi ini dinamis dari semua RS. RSUD sudah ada 177 kasus DBD per hari ini," kata Nova.
Data tersebut meningkat dibandingkan dalam periode sama tahun lalu yang mencapai 75 kasus. Dari 314 kasus tersebut, belum ada laporan korban meninggal akibat DBD.
Depok pernah mengalami KLB DBD pada 2016. Hal itu, kata Nova, terjadi karena pemberantasan sarang nyamuk yang kurang. "Karena setelah digerakkan PSN-nya itu jadi turun. Kalau status siaga itu artinya harus siap-siaplah. Ini status belum KLB karena ada 9 kelurahan yang berlum terjangkit," ujarnya.