Intimidasi Wartawan di Munajat 212, Ini Kejadian Selengkapnya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 23 Februari 2019 08:03 WIB

Massa peserta aksi malam munajat 212 melakukan shalat magrib berjamaah di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri ribuan massa yang hadir dari berbagai daerah khususnya jabodetabek. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Intimidasi dialami wartawan saat meliput Munajat 212 di Monumen Nasional atau Monas pada Kamis malam, 21 Februari 2019. Intimidasi dilakukan oleh Laskar Pembela Islam (LPI) yang berperan menjaga keamanan di sana.

Baca:
Pendukung Capres 02 Ramai ke Munajat 212, Ini Kata Gerindra Jakarta

Koordinator liputan CNN Indonesia TV Joni Aswira yang meliput acara itu mengatakan, intimidasi terjadi pasca keributan karena tertangkapnya dua terduga pencopet di sekitar panggung acara sekitar pukul 21.00 WIB. "Spontan para jurnalis yang berkumpul mendekati lokasi kejadian," katanya mengisahkan ulang Jumat, 22 Februari 2019.

Beberapa di antaranya merekam menggunakan kamera ponsel. Joni bersama Jurnalis foto juga ikut mendekati lokasi penangkapan dan si terduga pencopet. Tak berapa lama, saat menyadari perlakuan terhadap terduga copet itu direkam, massa LPI berbalik memburu wartawan.

Massa Peserta aksi malam munajat 212 melakukan sholawat dan dzikir bersama di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Advertising
Advertising

Joni mengatakan, mereka meminta wartawan menghapus gambar kejadian tersebut. Termasuk yang terekam dari lensa CNN Indonesia TV. Joni berusaha menenangkan massa namun gagal.

"Massa membentak memaksa gambar kericuhan yang sempat terekam beberapa detik itu dihapus," katanya, "Di tengah situasi tertekan dan terintimidasi tadi kami harus menyayangkan gambar itu dihapus."

Simak pula :
Selepas Munajat 212, Ma'ruf Amin Tegur MUI DKI Jakarta

Joni juga mendengar bahwa ada rekannya sesama wartawan diburu di arah sebaliknya. Namun, dia tidak bisa memastikan siapa jurnalis tersebut. "Menurut informasi, jurnalis tersebut handphone-nya dirampas dan mengalami kekerasan fisik," kata dia.

<!--more-->

Joni menambahkan, selain memaksa menghapus foto, ia juga mendengar kata-kata bernada intimidasi terlontar dari LPI. "Kalian dari media mana? dibayar berapa? Kalau rekam yang bagus-bagus aja, yang jelek gak usah," kata Joni menirukan.

Baca:
Polisi Selidiki Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan di Munajat 212

Kesaksian juga datang dari jurnalis dari Kompas.com, Nibras Nada Nailufar. Dia mengatakan sempat melihat rekannya dari Detik.com tertarik ke tengah kerumunan dan ditangkap oleh para laskar.

Nibras tidak tahu rekannya itu dibawa ke mana karena mengalami didorong-dorong oleh massa. Dia bahkan diikuti sampai ke halte bus koridor 13 Transjakarta. Mereka memaksa Nibras menghapus foto dari ponselnya. "Mereka maksa mau kayak megang saya," kata perempuan 25 tahun.

Massa peserta aksi malam munajat 212 melakukan shalat magrib berjamaah di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri ribuan massa yang hadir dari berbagai daerah khususnya jabodetabek. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Nibras menyayangkan perilaku Laskar Pembela Islam kepadanya. "Alhamdulillah saya tidak luka-luka pas dorong-dorongan itu. Tapi saya merasakan betul intimidasi mereka karena maksa merebut handphone," katanya.

Dalam keterangan resmi yang disiarkan kemudian, Aliansi Jurnalis Independen Jakarta (AJI Jakarta) mengatakan sejumlah jurnalis menjadi korban kekerasan, intimidasi, dan persekusi oleh massa dari laskar Front Pembela Islam (FPI). AJI mengutuknya dan menyatakan bahwa tindakan menghapus rekaman video serta foto dari kamera wartawan adalah perbuatan melawan hukum.

Baca:
Pengakuan Wartawan Munajat 212 Diintimidasi, Dipaksa Hapus Foto

"Mereka telah menghalang-halangi kerja jurnalis untuk memenuhi hak publik dalam memperoleh informasi," tutur Asnil Bambani Amri, Ketua AJI Jakarta. Dia menambahkan, perbuatan itu bisa dijerat pasal pidana yang merujuk pada KUHP, serta Pasal 18 UU Pers, dengan ancaman dua tahun penjara atau denda Rp 500 juta.

<!--more-->

Dalam keterangan itu dijelaskan pula apa yang dialami Satria Kusuma, wartawan Detik.com yang sempat dibawa kerumunan massa. Satria mengalami penganiayaan karena menolak menyerahkan handphone yang digunakan untuk merekam.

Baca:
Panitia Sayangkan Persekusi Wartawan di Munajat 212

"Massa kemudian menggiring wartawan Detik.com ke dalam tenda VIP sendirian. Meski telah mengaku sebagai wartawan, mereka tetap tak peduli. Di sana, dia juga dipukul dan dicakar, selain dipaksa jongkok di tengah kepungan belasan orang," ujar Asnil.

Pada akhirnya, Asnil menuturkan, ponsel Satria diambil paksa. Semua foto dan video di ponsel tersebut dihapus. Bahkan aplikasi WhatsApp pun dihapus, diduga agar pemilik tak bisa berkomunikasi dengan orang lain. "Usai kejadian itu, korban langsung melapor ke Polres Jakarta Pusat dan melakukan visum."

Seorang lagi wartawan yang menjadi korban dari intimidasi itu berasal dari media suara.com. Jurnalis itu disebutkan berusaha melerai kekerasan dan intimidasi itu dan terpaksa kehilangan ponselnya.

Ketua Panitia Munajat 212, Idrus Al Habsy, dalam siaran pers Jumat 22 Februari 2019, menilai apa yang terjadi terhadap wartawan peliput hanya insiden. Dia menegaskan kalau tak pernah memerintahkan Laskar Pembela Islam, sayap organisasi masyarakat Front Pembela Islam, untuk kasar terhadap jurnalis.

Baca:
Fadli Zon Sebut Tak Ada Unsur Politik di Acara Munajat 212

Menurut keterangan yang dihimpunnya, kejadian bermula dari ulah pencopet. Ketika LPI berupaya mengamankan, kata dia, si pencopet membuat kegaduhan untuk mengalihkan perhatian. "Kami dari pihak panitia Munajat 212 tentu saja sangat menyayangkan dan menyesalkan peristiwa tersebut," katanya

Berita terkait

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

17 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

17 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

24 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

25 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

26 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

27 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

30 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

30 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

31 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya