Kisah Nur Wahid, Pedagang Cakwe di Bekasi yang Maju Sebagai Caleg

Rabu, 6 Maret 2019 10:49 WIB

Nur Wahid, pedagang cakwe yang menjadi Caleg DPRD Kota Bekasi dari Partai Gerindra. TEMPO/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Nur Wahid sudah mantab untuk maju sebagai calon anggota legislatif atau caleg di Kota Bekasi. Pria berusia 47 tahun yang sehari-hari menjual cakwe ini, menargetkan meraup 6.000 suara di daerah pemilihan 3 yang mencakup Kecamatan Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.

Baca: Ada 40 Penyandang Disabilitas Jadi Caleg, Intip Latar Mereka

"Cita-cita saya dari sekolah memang ingin jadi pemimpin," kata Nur Wahid di posko pemenangannya di Rawalumbu, Selasa, 5 Maret 2019.

Pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini maju dari Partai Gerindra. Meski mendapatkan nomor urut sembilan, bapak dua anak ini cukup optimistis bisa melenggang ke gedung DPRD Kota Bekasi. "Sekarang saya fokus sosialisasi kepada masyarakat," kata dia.

Keinginan Nur Wahid untuk terjun ke dunia politik, sudah muncul sejak 2014. Saat itu kawan-kawannya di majelis taklim, kerap memberi dorongan. Namun, ketika itu dia belum memutuskan. "Banyak partai nawarin, tapi belum saya ambil," ujar lulusan Madrasah Aliyah di Kebumen ini.

Nur Wahid semakin tertarik dengan politik ketika ada Pilkada Jakarta 2017. Pesta demokrasi di ibu kota itu memang menyedot perhatian publik. Dari sanalah Nur Wahid mulai mengamati partai-partai peserta pemilu. "Ada tiga partai yang saya amati arahnya, PPP, PKS, dan Gerindra," ujarnya.

Advertising
Advertising

Meski tertarik masuk ke PKS, Nur Wahid akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra. Sosok Prabowo Subianto menjadi salah satu alasan ia merapat ke partai berlambang kepala burung Garuda itu pada Maret 2018.

Pengurus Gerinda kemudian mendaftarkan Nur Wahid ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditetapkan sebagai daftar calon legislatif sementara (DCT). Usai verifiksai faktual, lembaga itu menetapkan namanya dalam daftar calon tetap sebagai peserta. "Niat saya tulus, ingin membantu rakyat kecil," ujar Nur Wahid.

Nur Wahid menampik menjadi caleg untuk mengubah nasib atau mencari penghasilan melalui gaji dari pemerintah. Sebab, kata dia, menjadi pengusaha cakwe sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Merintis usaha sejak tahun 1992, Nur Wahid mampu membeli rumah dan mobil. "Sekarang saya punya 12 gerobak, satu gerobak setorannya Rp 100 ribu per hari," kata dia.

Nur Wahid mengklain, telah menelurkan pengusaha-pengusaha cakwe tersebar di Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang, dan Bekasi. "Mereka ini mantan karyawan saya yang membuka usaha cakwe sendiri, saya hanya membantu mencari solusi jika omset mereka menurun," kata Nur Wahid.

Baca: Caleg DPRD Jakarta Protes Larangan Kampanye di Rumah Susun

Karena itu, alasan yang mendasar menjadi caleg tak lepas dari pengalamannya berdagang cakwe sampai larut malam. Setiap pulang berjualan, Nur Wahid mendapati banyak orang kelas bawah tidur di emperan menjadi gelandangan dan pengemis. "Semestinya pemerintah hadir, mereka dibina, diberi keterampilan lalu membuka usaha," ucap dia.

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

8 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

30 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

35 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

36 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

37 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

37 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

37 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

38 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya