NasDem Sebut Posisi DKI Sulit Soal Swastanisasi Air

Rabu, 10 April 2019 06:00 WIB

PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) operator penyediaan dan pelayanan air minum di wilayah Barat DKI Jakarta, akan melakukan pekerjaan teknis di Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Pejompongan, Jakarta Pusat. (dok Palyja)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta dari Partai Nasdem Bestari Barus menilai pemerintah DKI sedang dalam situasi sulit sehubungan dengan swastanisasi air. Bestari mengutarakan, pemerintah daerah di bawah Gubernur Anies Baswedan memiliki dua opsi yang hingga kini belum ditentukan.

"Ada situasi yang dilematis," kata Bestari di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2019.

Menurut Bestari, pemda tidak siap dengan suprastruktur dan sumber daya manusia jika harus membeli saham PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Tak hanya itu, biaya besar yang dikeluarkan untuk akusisi juga jadi pertimbangan.

Baca: Tak Hentikan Swastanisasi Air, Tim Buatan Anies Dipertanyakan

Bila pemda ingin mengakuisisi perusahaan swasta agar dapat mengambilalih pengelolaan air bersih di Jakarta, maka harus membeli 100 persen saham milik Aetra sebesar Rp 1,3 triliun dan Palyja Rp 650 miliar. Ada juga tanggungan utang Aetra kepada bank, yaitu Rp 2,1 triliun. "Kalau dibeli sekarang apakah kemudian harga yang ditentukan sudah cocok untuk akuisisi?" ucap politikus NasDem ini.

Opsi yang lain adalah pengambilalihan secara perdata, yakni dengan penghentian perjanjian kerja sama secara sepihak antara PD PAM Jaya dengan dua perusahaan swasta tadi. Namun, pemutusan itu juga memiliki konsekuensi denda sebesar Rp 2 triliun. Sedangkan pengambilalih sebagian kegiatan Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) oleh PD PAM Jaya memerlukan negosiasi yang tak mudah meski dinilai oleh Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum paling aman.

Swastanisasi air di Ibu Kota berjalan sejak 1997. Sejumlah warga kecewa dengan air bersih pemerintah sejak didistribusikan oleh swasta sebab berbau dan tak layak konsumsi. Alhasil, 14 warga Ibu Kota mengajukan gugatan warga negara alias citizen law suit atas swastanisasi air pada 21 November 2012. Gugatan diajukan kepada beberapa pihak, di antaranya Presiden RI, Kementerian Keuangan, Gubernur DKI, DPRD DKI, dan PAM Jaya.

Lihat: Ajukan PK Swastanisasi Air Jakarta, Sri Mulyani Beri Penjelasan

Mahkamah Agung mengabulkan gugatan warga soal swastanisasi air ditandai dengan surat keputusan yang teregistrasi nomor 31 K/Pdt/2017 tanggal 10 April 2017. Namun, Menteri Keuangan memohon peninjauan kembali (PK) atas putusan Hakim MA. MA kemudian mengabulkan permohonan tersebut pada Jumat, 30 November 2018.

Catatan :
Artikel berita ini telah diubah pada Rabu, 10 April 2019, pukul 10.10 WIB, yakni penggantian foto untuk menyesuakan konteks berita.

Berita terkait

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

8 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

2 hari lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

2 hari lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

2 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

2 hari lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

2 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

2 hari lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

2 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya