Hasil Hitung Cepat, Ketua Gerindra Jakarta Bidik Kursi Ketua DPRD

Kamis, 18 April 2019 15:39 WIB

Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani (kanan) bersama Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik (tengah) dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra (kiri) saat perayaan ulang tahun ke-10 di Lapangan Arcici di Jakarta, 11 Maret 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Calon anggota legislatif atau caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Muhammad Taufik, yakin bakal menduduki kursi Ketua di parlemen Jakarta periode 2019 - 2024. Keyakinannya melihat Partai Gerindra masuk dalam tiga besar partai dengan suara terbanyak di DKI versi hitung cepat.

Baca berita sebelumnya:
Ingin Jadi Wagub DKI Jakarta, Ini Catatan Kasus Ketua Gerindra

"Yakin haqul yakin saya menang. Insya Allah Ketua DPRD," ujar Taufik saat dihubungi, Kamis 18 April 2019.

Dalam hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei Cyrus Network, data per hari ini pukul 14.10, Gerindra berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 12,07 persen. Di atasnya adalah Partai Golkar 12,67 persen dan PDIP 19,77 persen.

Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI, sebelumnya optimistis terpilih kembali sebagai anggota dewan. Caleg yang mendaftar kembali dari Daerah Pemilihan Jakarta 3, yakni Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, menepis urusan dugaan politik uang yang sedang diselidiki Bawaslu terhadap anak buahnya, Charles Lubis.

Advertising
Advertising

Baca:
80 Amplop di Rumah Muhammad Taufik, Polisi: Isinya Lembaran Merah

Menurut Taufik, kasus yang diwarnai penangkapan di rumahnya, juga posko kemenangannya sebagai caleg, itu sudah selesai. Dia menyebut, barang bukti 80 amplop berisi, masing-masing, uang Rp 500 ribu yang disita Bawaslu bukan termasuk sogokan.

Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik (kanan) dan kuasa hukumnya, Yupen Hadi, dalam konferensi pers tentang penangkapan anak buah Taufik, Charles Lubis oleh Kepolisian Resor Jakarta Utara. Konferensi pers digelar di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

"Kemarin itu buat koordinator saksi sebanyak 80 orang," katanya sambil menambahkan, "Ga ada masalah. Charles juga udah keluar (dibebaskan polisi)."

Sebelumnya Polres Jakarta Utara menangkap Charles Lubis atas dugaan politik uang pada Senin, 15 April 2019. Polisi menyita 80 amplop putih yang masing-masing berisi uang Rp 500 ribu.

Baca:
Dugaan Politik Uang, Polisi: Pelaku Sering Bersama Pak Taufik

Polisi kemudian memulangkan Charles setelah Bawaslu DKI mendatangi polres pada Selasa, 16 April 2019. Kedatangan Bawaslu DKI merupakan bentuk supervisi dan meluruskan bagaimana seharusnya Bawaslu Jakarta Utara menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran pemilu.

Berita terkait

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

13 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

14 jam lalu

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar Pranowo yang ingin berada di luar pemerintahan. Ini sikap yang mulia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

18 jam lalu

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

Gerindra menepis anggapan pengembangan jumlah kementerian di kabinet Prabowo sebagai upaya mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

19 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

23 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

1 hari lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya