Ratna Sarumpaet Depresi Terkontrol, Ini Penilaian Jaksa

Reporter

Adam Prireza

Editor

Ali Anwar

Kamis, 9 Mei 2019 17:08 WIB

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet (kiri) berbincang dengan anaknya Atiqah Hasiholan saat menunggu sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 25 April 2019. Atiqah sempat tidak hadir pada sidang sebelumnya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum Daroe Tri Sadono menduga tujuan pengacara terdakwa Ratna Sarumpaet menghadirkan saksi dokter psikiater Fidiansyah untuk membuktikan kalau Ratna tengah depresi saat melakukan kebohongan.

Baca juga: Dokter Psikiater Sebut Ratna Sarumpaet Depresi Terkontrol

“Kami melihatnya dari pihak penasehat hukum berharap bahwa kondisi terdakwa dapat dikategorikan tidak mampu bertanggung jawab,” ujar Daroe usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2019.

Menurut Daroe, kesaksian Fidiansyah justru menyatakan sebaliknya. Ia menyebut kalau kondisi Ratna tengah depresi namun terkontrol. Ratna pun disebut dapat beraktivitas secara normal dan memiliki kesadaran penuh atas apa yang dia ajukan.

“Artinya, tidak sampai hal-hal yang berlebihan, tetap dalam kontrol diri yang bersangkutan,” tutur Daroe. “Kepada yang bersangkutan (Ratna) dapat dipertanggungjawabkan perbuatannya.”

Advertising
Advertising

Menurut Fidiansyah, ada tiga hal yang menandakan seseorang depresi, yakni perasaan sedih dan ketergantungan terhadap suatu hal, fungsi-fungsi psikomotorik yang menyebabkan seseorang menarik diri, tidak semangat dan tidak dapat beraktivitas. Penanda terakhir adalah keluhan-keluhan terkait gangguan biologis.

Fidiansyah mengatakan hal-hal itu tidak ditemukan secara signifikan dalam diri Ratna karena rutin mengonsumsi obat antidepresan. Ia hanya merasa depresi akibat masa lalu ketika suaminya meninggal, hidup sebagai orang tua tunggal, serta terbebani permasalahan lain yang berkaitan dengan kegiatannya sebagai aktivis. “Termasuk apa yang sudah terjadi setelah operasi tiba-tiba tidak sesuai,” ujar Fidiansyah.

Pada persidangan 2 April 2019, sopir Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi, menyebut ajudan Ratna rutin mengkonsumsi obat antidepresan sejak 2016. “Kalau tahunya mengkonsumsinya sudah lama, sejak saya bekerja dengan ibu Ratna, dari tahun 2016," ujar dia dalam persidangan.

Ahmad mengaku juga sering mengantarkan Ratna ke psikiater dokter Fidiansyah untuk mengambil obat antidepresan. Kondisi kejiwaan tersebut juga menjadi alasan Ratna Sarumpaet untuk mengajukan status tahanan kota.

Baca juga: Pakar Hukum: Berita Bohong Ratna Sarumpaet Tak Tergolong Pidana

Penasehat hukumnya, Desmihardi mengatakan tim pengacara menemukan indikasi gejala depresi kliennya. Ia menyebut sejak tahun lalu, kondisi kejiwaan Ratna Sarumpaet berada dalam pengawasan dan perawatan psikiater Fidiansyah.

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

8 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

8 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho Meski Heran dengan Laporan Nurul Ghufron

9 hari lalu

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho Meski Heran dengan Laporan Nurul Ghufron

Nurul Ghufron melaporkan Albertina Ho, karena anggota Dewas KPK itu mencari bukti dugaan penerimaan suap atau gratifikasi Jaksa TI.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Ini Alasannya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan Anggota Dewas Albertina Ho atas dugaan penyalahgunaan kewenangan karena minta hasil analisis keuangan pegawai

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

10 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya