21 Tahun Tragedi Mei 1998, Jangan Sampai Rezim Otoriter Kembali

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Senin, 13 Mei 2019 12:02 WIB

Keluarga korban tragedi Mei 1998 tiba di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, 13 Mei 2019. Mereka memperingati 21 tahun tragedi Mei 1998. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban tragedi Mei 1998 mendatangi Mall Klender dan Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, Senin, 13 Mei 2019. Mereka menabur bunga dan doa bersama untuk memperingati 21 tahun terjadinya peristiwa berdarah itu.

Baca juga: Pembunuhan Gadis di Apartemen, Misteri Tamu Unit 311

Perwakilan Paguyuban Mei 1998, Darwin, mengatakan telah 20 tahun memperingati tragedi Mei 1998, dengan para keluarga korban. "Jangan sampai kejadian ini terulang," kata pria berusia 54 tahun itu di TPU Pondok Rangon.

Darwin mengenang tragedi Mei 1998 sebagai peristiwa kelam yang memperlihatkan kekejaman rezim otoriter pemerintahan yang dipimpin Presiden Soeharto. "Berbeda dan mengkritik pemerintah bisa diculik. Kami tidak berani bicara saat itu," ucapnya.

Dalam peristiwa itu, anak pertama Darwin, Eten Karyana, 32 tahun, menjadi korban. Eten tewas terpanggang di pusat perbelanjaan Yogya, sekarang Citra Mall.

Advertising
Advertising

Darwin berharap setiap generasi bisa terus mengenang tragedi Mei 98 sebagai bagian dari sejarah dan meneruskan perjuangan para keluarga korban untuk menuntut keadilan. "Mahasiswa dan aktivis harus berjuang jangan sampai rezim otoriter terulang."

Selain itu, ia berharap mahasiswa dan juga aktivis terus memperjuangkan agar dalang tragedi yang merenggut ribuan nyawa ini bisa diungkap. "Harapan kami orang-orang yang terlibat bisa diseret ke pengadilan," ujarnya.

Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia, Puri Kencana Putri, mengatakan rentang waktu 21 tahun merupakan sebuah anomalitas untuk menyelesaikan sebuah pelanggaran hukum. "Jangka waktu yang cukup panjang membuktikan negara benar-benar sengaja mengabaikan korban," ujarnya.

Tragedi yang terjadi pada 13-15 Mei 1998 itu menelan korban sebanyak 1.190 jiwa, 85 perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan dan ratusan gedung dirusak dan dibakar.

Baca juga: Ancaman Penggal Jokowi, Pelapor Ungkap Efeknya Bagi Presiden

Peristiwa brutal tragedi Mei 1998 itu terjadi di 88 lokasi yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Solo, Klaten, Boyolali, Medan, Deli, Simalungun, Palembang dan Padang.

Berita terkait

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

3 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

5 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

13 hari lalu

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran di Jakarta? TMII Sajikan Jelajah Festival Pulang Kampung

17 hari lalu

Libur Lebaran di Jakarta? TMII Sajikan Jelajah Festival Pulang Kampung

Direktur Utama TMII Claudia Ingkiriwang menuturkan festival ini ditujukan bagi warga yang ingin menikmati libur Lebaran tetapi tidak dapat mudik.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

18 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

23 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

33 hari lalu

Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

Polisi menangkap keenam pemuda bersenjata tajam yang diduga hendak tawuran itu ketika berpatroli di wilayah Jalan Cipinang Lontar, Jatinegara,

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Timur Gelar Operasi Cipta Kondisi Antisipasi Tawuran dan Balap Liar Usai Tarawih

41 hari lalu

Polres Jakarta Timur Gelar Operasi Cipta Kondisi Antisipasi Tawuran dan Balap Liar Usai Tarawih

Polres Metro Jakarta Timur menggelar Operasi Cipta mencegah tawuran dan balap liar selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

43 hari lalu

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Ramadan, Polsek Pulogadung Pantau Harga Bahan Pokok ke Pasar Tradisional

47 hari lalu

Hari Pertama Ramadan, Polsek Pulogadung Pantau Harga Bahan Pokok ke Pasar Tradisional

Pemantauan harga bahan pokok dilakukan untuk menghindari terjadinya permainan atau manipulasi harga oleh pedagang.

Baca Selengkapnya