Ratna Sarumpaet menjawab pertanyaan dari Jaksa Penuntut pada sidang lanjutan kasus penyebaran berita hokas di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019. Setelah itu Ratna terus menutupi kebohongannya hingga berkembang ke rekan kalangan aktivis dan politikus, dan menjadi viral di publik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta -Terdakwa kasus berita bohong alias hoax yang menyebabkan keonaran Ratna Sarumpaet menceritakan kembali saat bertemu pertama kali dengan calon presiden Prabowo Subianto dengan kondisi wajah lebam tahun lalu.
"Saat pertemuan dengan Pak Prabowo saya lebih banyak diam," ujar Ratna dalam lanjutan persidangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 14 Mei 2019.
Ratna merasa tertekan dalam pertemuan tersebut, karena berhadapan dengan orang orang yang sedang dibohonginya, termasuk Prabowo Subianto.
Ratna berbohong terkait luka lebam di wajahnya akibat dipukuli, padahal lebam tersebut dampak dari operasi sedot lemak.
Ratna Sarumpaet dengan wajah yang lembam diduga akibat penganiayaan (kiri). twitter.com/cumarachel (kiri) ; TEMPO/Subekti
Ratna mengatakan, saat tiba Prabowo terlihat tenang dan juga tidak banyak berbicara soal kondisi wajah Ratna Sarumpaet. Menurut Ratna, Prabowo seolah-olah sudah mengetahui tentang berita pemukulan tersebut.
"Saat Pak Prabowo datang terlihat seolah olah sudah mengetahui semuanya," ujarnya.
Menurut Ratna saat itu Prabowo lebih banyak membicarakan soal permasalahan keuangan di Papua yang sudah diikuti Ratna sebelumnya. Kata dia dari awal pertemuan tersebut direncanakan untuk membahas dana tersebut. Baca Juga :Ratna Sarumpaet Ungkap Kapan Pertama Kali Berbohong
Dalam pertemuan itu Ratna juga mendengarkan adanya rencana konferensi pers oleh Prabowo terkait dugaan pemukulan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.
Konferensi pers tersebut kemudian digelar oleh Prabowo pada malam hari di kediamannya Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan. Prabowo saat itu mendesak penegak hukum untuk segera mengusut pemukulan ke Ratna Sarumpaet tersebut.