Pencuri Glock Brimob Dibekuk, Kenapa Pelontar Gas Belum Ketemu?

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 14 Juni 2019 22:05 WIB

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi menunjuk salah satu tersangka pencurian pistol dan uang milik Brimob yang memiliki tatto saat konferensi pers di kantornya, Jumat, 14 Juni 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan satu unit senjata laras licin atau pelontar gas air mata milik Brimob diduga dicuri saat kerusuhan 22 Mei 2019.

Namun, Hengki tidak menjelaskan di mana tepatnya senjata laras licin itu hilang.

Baca juga : Brimob Brutal Usai Kerusuhan 22 Mei? Ini Kronologis dari Lokasi

"Sedang kita cari sekarang. Namun, informasi awal sudah kita ketahui, dan kita akan terus kejar," kata dia di kantornya, Jumat, 14 Juni 2019.

Sementara pencuri senjata api jenis pistol Glock 17 milik Brimob beserta 13 peluru kaliber 9 milimeter telah ditangkap pada 11 Juni 2019. Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka, yaitu Supriyatna Jaelani, Wawan Adi Irawan, Diki Fajar Prasetiyo dan Dimas Arie Sadewo.

Selain mengambil senjata, para tersangka juga menggasak uang operasional Brimob sebesar Rp 50 juta. Senjata dan uang itu diambil dalam tas selempang dalam mobil Brimob Saat terjadi kerusuhan di sekitar flyover Slipi, Jalan Brigjen Katamso, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019. Mereka juga merusak dan membakar mobil tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Edy Suranta Sitepu menuturkan bahwa pelaku melakukan aksinya karena ada kesempatan. "Karena situasinya waktu itu lagi kacau. Kemudian, dia lihat ke dalam (mobil Brimob) ada tas, kemudian diambil," kata Edy.

Walau mengambil tas karena ada kesempatan, Kepala Unit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat Iptu Dimitri Mahendra menegaskan bahwa para pelaku datang ke kawasan itu dengan sengaja untuk mengikuti kerusuhan. Menurut dia, Wawan adalah pimpinan kelompok.

Advertising
Advertising

"Dia yang bakar mobil. Dia juga yang ngajak untuk berkumpul," kata Dimitri.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan Polres Metro Jakarta Barat, para pelaku menjalani 17 adegan. Mereka memperagakan aksi memecahkan kaca mobil Brimob, mencuri senjata api, membakar mobil tersebut, dan melakukan pembagian hasil kejahatan.

"Durasinya sebentar, paling tujuh sampai delapan menit. Karena pola tersangka, setelah mencuri barang tersebut lantsung kabur dan segera membagi uang yang ada di dalam tas," tutur Dimitri.

Sebagai orang yang mengambil tas, Supriyatna memberikan Rp 2.5 juta kepada rekan-rekannya. Uang dihabiskan oleh para pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membeli perhiasan seperti emas.

Pada 1 Juni lalu, polisi menemukan kamera CCTV yang menunjukkan Supriyatna mengambil tas di mobil Brimob. Melalui petunjuk itu, polisi akhirnya menangkap Supriyatna di Perumahan Cahaya Darusalam, Bekasi. Di tanggal yang sama, pelaku lain juga ditangkap oleh polisi.

Baca : Kerusuhan 22 Mei, Ini Kronologis Pistol Glock 17 Brimob Dicuri

Wawan diringkus di Jalan Tanah Baru, Grogol Utara, Jakarta Barat. Sementara Dimas ditangkap di Jalan Pulo Kemuning, Grogol Utara Jakarta Barat. Terakhir, Diki ditangkap di Pos PAM AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 363 dan atau Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan atau Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951. Mereka terancam dihukum maksimal 20 tahun penjara

Berita terkait

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

3 hari lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

18 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

19 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

21 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

21 hari lalu

TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong, Komisi I DPR Minta Pemerintah Lakukan Penyelidikan

Bentrok TNI AL dan Brimob seperti yang terjadi di Kota Sorong kemarin seharusnya tidak boleh terjadi.

Baca Selengkapnya