PPDB Tanpa Kuota Siswa Miskin, DKR Depok Tekan Wali Kota

Selasa, 2 Juli 2019 12:07 WIB

Sekitar 50 warga Depok berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Depok, Jalan Margonda, untuk menolak sistem zonasi pada PPDB 2019 karena mengeliminasi kuota untuk siswa miskin, Selasa, 2 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Depok - Sekitar 50 warga Depok mulai berkumpul sejak pukul 09.00 di persimpangan Jalan Margonda-Arif Rahman Hakim, Kota Depok. Massa dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) tersebut bersiap unjuk rasa di Kantor Wali Kota Depok menolak Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2019 yang tak menyertakan kuota untuk siswa miskin.

Ketua DKR Depok, Roy Pangharapan, mengatakan akibat kebijakan PPDB berdasarkan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sebanyak 21 siswa miskin di Depok tidak bisa sekolah. Menurut dia, peserta demonstrasi adalah orang tua siswa miskin bersama anggota DKR.

Baca: Sistem Zonasi Sekolah PPDB 2019, Wali Kota Depok: Hapuskan UN

“Akomodasi semua siswa miskin untuk masuk sekolah negeri agar subsidi pendidikan dari pemerintah tepat sasaran,” kata Roy Pangharapan kepada Tempo hari ini, Selasa, 2 Juli 2019. “Ini aksi solidaritas kami DKR untuk keluarga miskin yang anaknya ditolak oleh sekolah negeri di Depok."

Roy Pangharapan, yang juga aktivis Gerakan Depok Berubah (GDB), meminta pemerintah Kota Depok mengupayakan seluruh siswa miskin bisa bersekolah di sekolah negeri tanpa dipersulit dengan sistem zonasi pada PPDB.

Dia menjelaskan, sekolah-sekolah negeri menolak siswa miskin karena mereka tidak sesuai dengan sistem zonasi yang sudah ditentukan dalam PPDB. Sebagian dari mereka yang mengalami penolakan adalah siswa miskin dan anak yatim. "Ditolak karena tidak sesuai zonasi, padahal SMA dan SMK di Depok belum merata di setiap kecamatan."

Sebanyak 12 siswa warga Kecamatan Beji, Depok, terpaksa mendaftar di SMK Negeri 3 Depok yang terletak di Kecamatan Sukmaja. Itu dilakukan karena di Kecamatan Beji tidak ada SMA dan SMK Negeri.

Ada pula tiga siswa dari keluarga miskin tidak diterima di SMK Negeri 3, Kecamatan Sukmajaya, padahal mereka tinggal di Kecamatan Sukmajaya. Nasib serupa dialami seorang siswa warga Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Tapos.

Baca juga: PPDB Online Kota Depok, Sistem Zonasi Sekolah Menuai Krit

Seorang siswa miskin dari Kecamatan Tapos tak diterima masuk SMA 4 juga empat siswa yang gagal masuk SMKN 1. Padahal merewka warga Kecamatan yang sama dengan sekolah. “Anak kami memilih SMK negeri biar lulus cepat kerja, biar bisa bantu ekonomi keluarga,” ucap Eti Kurniawati, orang tua Sevia Febriyanti, menanggapi efek sistem zonasi dalam PPDB 2019.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

21 jam lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

1 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

1 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

1 hari lalu

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

1 hari lalu

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka judi online di sebuah rumah di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

1 hari lalu

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

1 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

Polda Metro Jaya menyatakan butuh waktu untuk memeriksa lima polisi yang ditangkap saat pesta narkoba di Depok 19 April kemarin

Baca Selengkapnya

Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

1 hari lalu

Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

Polres Metro Depok membekuk dua pelaku perampasan ponsel yang melukai pelajar SMP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Pancoran Mas, Depok

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

1 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

1 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

Lima anggota polisi pesta narkoba di Depok saat ini menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Metro Jaya

Baca Selengkapnya