PDIP Usulkan Raperda Kebebasan Beragama, Ini Kata PKS Depok

Jumat, 2 Agustus 2019 14:41 WIB

Para pengendera melewati tulisan "Selamat Datang di Depok" di jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, 10 April 2018. Rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberlakukan Electronic Road Pricing (ERP) alias berbayar di Jalan Margonda Depok. Rencana itu masih dalam kajian mendalam antara Pemprov dengan Pemerinah Kota Depok. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Depok – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Depok, Hafid Nasir menanggapi positif usulan rancangan peraturan daerah arau raperda yang sedang direncanakan DPC PDIP Kota Depok tentang Jaminan Kebebasan dan Kerukunan Umat Beragama atau Raperda Kebebasan Beragama.

“Sebenarnya apapun bentuk raperdanya, yang penting substansinya,” kata Hafid kepada Tempo, Jumat, 2 Agustus 2019.

Hafid mengatakan Kota Depok sangat dikenal dengan kemajemukan umat beragama. Bahkan, menurut dia, populasi jumlah penduduk Kota Depok yang berjumlah 2,2 juta jiwa didominasi oleh warga yang bermigrasi, bukan angka kelahiran.

“Bisa dibayangkan betapa majemuknya penduduk Depok, sehingga bagaimana memberikan kesadaran masyarakat agar menjalankan nilai agama sesuai dengan keyakinan,” kata Hafid.

Hafid mengatakan ada tiga substansi yang harus dipertimbangkan dalam membuat raperda soal aturan religiusitas di Kota Depok.

Advertising
Advertising

Pertama, kata Hafid, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai agama sesuai dengan keyakinannya. “Apalagi kan di era teknologi informasi saat ini, tantangannya bagaimana pemerintah ini bisa menyadarkan para generasi milineal untuk meyakini nilai-nilai agamanya dan dilaksanakan sesuai dengan keyakinannya,” kata dia.

Kedua, kata Hafid, bagaimana menjaga kerukunan umat beragama di tengah kemajemukan pemeluk agama di Kota Depok. “Dan yang terakhir dan terpenting juga bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup berbangsa bernegara, cinta tanah air dan NKRI. Jadi apapun bentuk raperdanya ya silahkan, nantikan ada kajian-kajian naskah akademik,” ujarnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, Hendrik Tangke Allo sebelumnya mengatakan, tahun depan Fraksi PDIP pada DPRD Kota Depok bakal mengajukan raperda Jaminan Kebebasan dan Kerukunan Umat Beragama. Hendrik mengatakan DPC PDIP melihat Pemerintah Kota Depok masih terus berupaya untuk mengajukan Perda Kota Religius untuk dibahas di DPRD Kota Depok.

Dengan alasan itu, PDIP Kota Depok akan mengusulkan dan memperjuangkan Perda Jaminan Kebebasan dan Kerukunan Beragama sebagai alternatif dari Perda Kota Religius. “Yang dibutuhkan masyarakat adalah jaminan kebebasan dan kerukunan umat beragama, hal-hal seperti itu yang wajib diatur dan dipastikan bisa berjalan dengan baik oleh pemerintah,” kata Hendrik kepada Tempo, Kamis, 1 Agustus 2019.

Ketua DPC PDIP Kota Depok itu mengatakan kewajiban beribadah dan beragama masuk dalam wilayah private warga negara sehingga perlu dijamin kebebasannya oleh pemerintah. “Warga negara memiliki haknya masing masing termasuk memeluk agama dan kepercayaannya,” kata Hendrik.

Menurut Hendrik, raperda kebebasan beragama yang akan diajukan pada tahun 2020 tersebut masih dipersiapkan dan dilengkapi terkait kajiannya. “Belum bisa kami beberkan detilnya karena masih kajian,” kata dia.

Berita terkait

PDIP Kantongi 8 Nama Bakal Calon Gubernur DKI, Siapa Saja?

9 menit lalu

PDIP Kantongi 8 Nama Bakal Calon Gubernur DKI, Siapa Saja?

Megawati telah memiliki delapan nama untuk berlaga di Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Rencana Revisi UU Kementerian Negara untuk Pemerintahan Prabowo

54 menit lalu

Pro-Kontra Soal Rencana Revisi UU Kementerian Negara untuk Pemerintahan Prabowo

Gerindra menyatakan revisi UU Kementerian Negara bisa terlaksana sebelum Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

10 jam lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

10 jam lalu

PDIP Tolak Wacana Revisi UU Kementerian Negara untuk Era Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mewanti-wanti bahwa kementerian negara yang ada saat ini sebenarnya sudah mampu merepresentasikan seluruh tanggung jawab negara.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

11 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Permintaan Politikus PKS kepada Kemenhub

Kemenhub bisa mencabut izin trayek PO yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok jika menemukan adanya pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

13 jam lalu

Hasto PDIP Isyaratkan Belum Ada Momentum Tepat Pertemuan Megawati-Prabowo

Wacana pertemuan Prabowo-Megawati sudah dibicarakan sebelum lebaran Idulfitri pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

14 jam lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

14 jam lalu

Alasan Putri Anggota DPR Aria Bima Daftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo ke PDIP

PDIP Kota Solo menyatakan Sukma Putri Maharani adalah pendaftar pertama perempuan bagi partainya untuk Pilkada Solo.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons Anggota Dewan soal Kenaikan Uang Kuliah Tunggal

15 jam lalu

Ragam Respons Anggota Dewan soal Kenaikan Uang Kuliah Tunggal

Sejumlah anggota dewan berikut ini memberikan respons terkait polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal di Sejumlah PTNBH.

Baca Selengkapnya

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

15 jam lalu

Diusung Jadi Cagub di Pilkada Jateng, Gus Yusuf: PKB Tidak Bisa Sendiri

Gus Yusuf mengatakan PKB terus berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya