Pencari Suaka Dipaksa Angkat Kaki, Warga Kalideres Terbelah

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 1 September 2019 07:03 WIB

Pencari suaka asal Somalia dan Sudah di eks gedung Kodim Kalideres mulai dipindahkan pada Rabu, 28 Agustus 2019. Tempo/MUH HALWI

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga sekitar eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, mendesak pemerintah segera memindahkan seluruh pencari suaka yang ditampung di gedung itu sejak Juli lalu. Mereka sangat berharap tenggat keberadaan hingga akhir Agustus bisa dipenuhi.

"Sampai sekarang keputusan pemerintah belum jelas," kata Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kelurahan Kalideres, Zaini, saat ditemui di lokasi penampungan para pencari suaka itu, Sabtu malam, 31 Agustus 2019.

Zaini bermaksud memantau langsung proses pendataan dan pemindahan yang dilakukan UNHCR. Namun tidak ada pemindahan yang dilakukan sepanjang hari itu. Sebanyak 700-an warga sejumlah negara masih bertahan di lokasi itu hingga tenggat 31 Agustus tengah malam terlewati.

Menurut Zaini, warga setempat merasa tidak nyaman dengan keberadaan para pencari suaka karena adat dan kebiasaan yang berbeda. Terlebih dengan beberapa kali kericuhan yang terjadi di antara sesama para pencari suaka. Kericuhan yang terakhir bahkan memaksa sebagian pencari suaka yakni mereka yang berasal dari Sudan dievakuasi ke trotoar di luar gedung.

"Warga risih dan sebagian sudah mulai mengeluhkan keberadaan mereka," ujarnya.

Zaini mengakui tidak sedikit warga setempat yang menaruh empati. Bantuan juga mereka alirkan terutama untuk kebutuhan anak-anak. Namun dia tetap menuntut pemerintah dan UNHCR segera mencarikan lokasi penampungan lain. "Warga juga tidak bisa selamanya terus memberikan bantuan," ujarnya.

Adanya bantuan dari warga sekitar itu terlihat pula pada hari itu. Bantuan berupa makanan (biskuit), minuman, dan kebutuhan sehari-hari lainnya dibagikan melalui pagar.

Petugas dari UNHCR saat sedang mendata pencari suaka yang hendak diberikan bantuan uang tunai dengan cara mengeluarkan mereka dari lokasi penampungan di eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat, 30 Agustus 2019. Tempo/Adam Prireza

"Kami tidak menghitung berapa banyak yang diberikan ke mereka (pencari suaka) tapi kalau ditotal hasil patungan warga mencapai Rp 20 juta," ujar seorang pemberi bantuan yang enggan disebut namanya.

Dia mengaku memberikan bantuan sebagai wujud kepedulian sebagai sesama manusia. Dia juga berharap sebagian masyarakat lain tak mendesak pemindahan sepanjang pemerintah belum bisa tegas terhadap UNHCR supaya lebih cepat mencarikan negara tujuan para pencari suaka itu.

"Mereka sama-sama manusia seperti kita, rata-rata juga beragama sama seperti kita di Indonesia, beragama muslim, artinya mereka saudara kita juga, sangat tega sekali kalau kami bersikap tidak mau tau dengan nasib mereka," katanya menuturkan.

Sebelumnya, Pemerintah DKI telah menetapkan tenggat penampungan di eks gedung Kodim itu per Sabtu 31 Agustus 2019. Sebanyak 400-an orang telah dipindahkan oleh UNHCR sejak Kamis lalu. Mereka dibekali uang Rp 1,0-1,6 juta per orang atau keluarga sebelum 'dilepas' begitu saja.

Sebagian sisanya masih bertahan sehingga pemerintah pusat memutuskan menunda pengosongan hingga Senin 2 September 2019. Di antara yang masih bertahan itu ada yang mengancam kembali ke trotoar di depan kantor perwakilan UNHCR di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, lokasi mereka semula sebelum dipindahkan oleh Pemerintah DKI ke gedung itu.

IMAM HAMDI | MUHAMMAD ALWI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

39 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

55 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

56 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

5 Januari 2024

Pemerintah Sedang Siapkan Penampungan untuk Pengungsi Rohingya di Sumut

Irjen Rudolf Alberth Rodja mengatakan pemerintah tengah mencarikan penampungan untuk pengungsi Rohingya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

4 Januari 2024

Kontroversi Polemik Pengungsi Rohingya di Aceh Sejak November 2023

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh menuai polemik. Berikut beberapa catatan kontroversi penanganannya yang terjadi sejak November 2023

Baca Selengkapnya

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

2 Januari 2024

UNHCR Tangani 157 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Deli Serdang

UNHCR sedang menangani 157 pengungsi Rohingya yang terdampar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

31 Desember 2023

Menangani Masalah Pengungsi, Sejak Kapan UNHCR Beroperasi di Indonesia?

UNHCR adalah sebuah badan organisasi PBB yang berfokus pada penanganan masalah pengungsi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

29 Desember 2023

Komnas HAM Sesalkan Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa

Komnas HAM menyesalkan insiden pengusiran pengungsi Rohingya di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, oleh mahasiswa beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Polemik Pengungsi Rohingya, Pakar UM Surabaya Ingatkan Soal Konvensi Jenewa 1951

29 Desember 2023

Soal Polemik Pengungsi Rohingya, Pakar UM Surabaya Ingatkan Soal Konvensi Jenewa 1951

Pakar Hukum Internasional UM Surabaya Satria Unggul Wicaksana mengingatkan risiko dari penolakan pengungsi Rohingya itu.

Baca Selengkapnya