Dosen IPB, Polisi: Abdul Basith Datangkan Perakit Bom Ikan dari..

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 4 Oktober 2019 07:49 WIB

Abdul Basith. ipb.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan dosen IPB atau Institut Pertanian Bogor bernama Abdul Basith berperan sebagai penyedia dana untuk mendatangkan perakit bom ikan dari Papua dan Ambon.

“Dibiayai tiketnya. Dana yang diberikan sebesar Rp 8 juta,” kata Argo di kantornya pada Kamis, 3 Oktober 2019.

Argo menjelaskan kalau bom yang disita bukan molotov, melainkan bom ikan. Di dalam bom tersebut, kata dia, diisi oleh paku. Bom tersebut berjumlah 29 buah dan disimpan di rumah Abdul.

Abdul ditangkap di daerah Cipondoh, Tangerang, dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus ini polisi juga menangkap sembilan tersangka lainnya yang berinisial S alias L, JAF, OS, NAD, AL, SAM, YF, ALI, dan FEB.

Polisi menetapkan mereka sebagai tersangka perancang kerusuhan yang rencananya dilakukan saat aksi demonstrasi Mujahid 212 Selamatkan NKRI pada Sabtu, 29 September lalu. Menurut Argo, saat ini polisi masih memeriksa para tersangka secara intensif.

Penyidik hendak mendalami beberapa pertemuan yang dilakukan para tersangka. “Agenda pertemuannya apa. Satu per satu peran dari para tersangka yang sudah dilakukan penahanan ini akan kami dalami,” ujar Argo.

Advertising
Advertising

Terkait kasus ini, Rektor IPB Arif Satria mengatakan pihaknya memberhentikan sementara dosen Abdul Basith yang ditetapkan polisi sebagai tersangka kepemilikan bahan peledak. "Kami sedang menunggu surat resmi penahanan dari kepolisian," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.

Arif menjelaskan pemberhentian ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Menurut dia, pegawai negeri sipil yang ditetapkan menjadi tersangka akan diberhentikan sementara hingga ada putusan inkracht.

"Jadi sekarang kami menunggu surat resmi dari kepolisian sebagai dasar untuk nonaktifkan sementara karena itu aturan dalam manajemen kepegawaian. Itu peraturan pemerintah," ujar Arif.

Arif berujar pihak kampus juga memberi pendampingan kepada keluarga dosen IPB Abdul Basith. Manajemen kampus berusaha menguatkan hati para keluarga terkait kasus yang menjerat Basith. "Ini, kan, sebuah pukulan yang sangat besar buat sabahat, keluarga, dan institusi," tutur dia.

ADAM PRIREZA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

30 hari lalu

Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

Malaysia digegerkan peredaran kaus kaki bertuliskan lafaz Allah. Toko yang menjual diserang dengan bom molotov.

Baca Selengkapnya

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

39 hari lalu

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.

Baca Selengkapnya

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

56 hari lalu

Ledakan Markas Brimob, Kapolda Jawa Timur Klaim Penyimpanan Bahan Peledak Sesuai SOP

Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di markas Brimob.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

59 hari lalu

Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

Selain menangkap tujuh orang diduga provokator, polisi mengamankan 10 senjata tajam dan bom molotov yang dibawa massa demo di KPU Kabupaten Sinjai.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

5 Februari 2024

Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

Kedua anak itu belajar secara autodidak untuk membuat bom molotov untuk digunakan saat tawuran.

Baca Selengkapnya

Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

5 Februari 2024

Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan ada tiga kelompok remaja yang kerap tawuran di wilayah Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

18 Desember 2023

Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

Polda Lampung masih mendalami teror pelemparan bom molotov yang terjadi di rumah Ketua GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

26 November 2023

KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

26 September 2023

Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

Kedutaan besar Kuba di Amerika Serikat dibuka kembali pada 2015 ketika kedua negara memulihkan hubungan diplomatik yang terputus sejak 1961.

Baca Selengkapnya

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

21 Agustus 2023

IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

IPB membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa mahasiswanya.

Baca Selengkapnya