Sengketa Lahan, Pengembang GCC Komentari Kehadiran Kivlan Zen

Jumat, 21 Februari 2020 10:38 WIB

Suasana perumahan Green Citayam City di Desa Ragajaya, Citayam, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Senin, 27 Januari 2020. Sekitar 3.000 unit rumah dan ruko yang ada di perumahan ini dikabarkan akan dieksekusi dalam waktu dekat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Green Construction City, Ahmad Hidayat Assegaf, angkat suara ihwal munculnya nama Kivlan Zen dalam sengketa lahan dengan PT Tjitajam.

Ahmad menyatakan dari informasi yang diperoleh saat membeli lahan 50 hektar dari PT. Bahana, nama Kivlan Zen tercantum sebagai salah satu pemilik saham di PT. Tjitajam. Meski demikian, Ahmad tidak tahu sejauh mana dan sejak kapan keterlibatan Kivlan Zen di perusahaan tersebut.

"Pak Kivlan memang ada, tapi gak tahu saya kapan dan sebagai apanya. Itu urusan Tjitajam. Kan saya membeli tanah dari Bahana. Lengkap kok jejak transaksinya," kata Ahmad kepada Tempo di Sentul, Kabupaten Bogor, Rabu 19 Februari 2020.

Ahmad menyebut kisruh kepemilikan PT. Tjitajam, antara kubu Ponten Cahya Surbakti dan kubu Rotendi, juga bukan urusannya. Ia harus bicara lantaran PT. Tjitajam kubu Rotendi mengancam akan menggusur perumahan Green Citayam City (GCC) yang sudah dia bangun dan konsumen sudah menempati perumahan tersebut.

"Bayangin ribuan konsumen, terutama 600 lebih yang sudah menempati gara-gara pemberitaan ini mereka khawatir dan tidak nyaman," kata Ahmad.

Advertising
Advertising

Dampaknya, Ahmad banyak menerima pesan dan juga aduan dari konsumen GCC. Ia pun memilih menggelar pertemuan dan menjawab keluh kesah warga. "Intinya setelah saya jelaskan, warga pun Paham," sebut dia.

Tak hanya itu, Ahmad memilih melaporkan PT Tjitajam ke kepolisian karena tudingan telah menyerobot tanah. Padahal, ia menyebut, dari 160 hektar lahan PT Tjitajam dengan enam sertifikat, 50 hektar dengan tiga sertifikat sudah dia bebaskan dan murni melalui prosedur dan transaksi sah dengan disaksikan pejabat berwenang, juga disahkan oleh perbankan yang mendanai.

"Makanya saya tempuh jalur hukum. Kita buktikan siapa yang benar. Mereka mau menggusur apa hak nya dan apa buktinya, sertifikat saya pegang kok," sebut Ahmad.

Sebelumnya kuasa hukum PT Tjitajam versi Rotendi, Reynold Thonak, menyebut nama Kivlan Zen terlibat dalam kasus sengketa lahan atau penyerobotan lahan yang kini jadi perumahan Green Citayam City di Ragajaya, Bojonggede. Selain Kivlan Zen, juga ada oknum pemerintahan dari Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan juga Bank Tabungan Negara (BTN).

M.A MURTADHO

Berita terkait

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

Komnas HAM minta penjelasan ihwal surat peringatan Otorita IKN terhadap masyarakat Desa Pemaluan untuk membongkar pemukimannya.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

44 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya

AHY Ungkap Ada Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN

14 Maret 2024

AHY Ungkap Ada Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengungkapkan masih ada 2.086 hektare lahan bermasalah di IKN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Alasan Genjot Program Sertifikat Tanah: Agar Tak Ada Lagi Namanya Sengketa-sengketa..

23 Januari 2024

Jokowi Cerita Alasan Genjot Program Sertifikat Tanah: Agar Tak Ada Lagi Namanya Sengketa-sengketa..

Presiden Jokowi menceritakan alasan pemerintahannya menggenjot program pembagian sertifikat tanah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soroti Ribuan Konflik Agraria di Indonesia, KPA: Meningkat Drastis di Era Jokowi

22 Januari 2024

Cak Imin Soroti Ribuan Konflik Agraria di Indonesia, KPA: Meningkat Drastis di Era Jokowi

Cak Imin menyebut ada ribuan konflik agraria. Jumlahnya meningkat drastis pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Warga Pancoran Buntu II Curiga Kebakaran Disengaja, Ungkit Soal Sengketa dengan Pertamina

20 Desember 2023

Warga Pancoran Buntu II Curiga Kebakaran Disengaja, Ungkit Soal Sengketa dengan Pertamina

Warga Pancoran Buntu II sudah bertahun-tahun bersengketa dengan Pertamina. BUMN itu menuding warga bekerja sama dengan mafia tanah.

Baca Selengkapnya

BPN Bogor Runut Lahan Konflik TNI AU Vs Warga Rumpin dari Eigendom, Tak Pakai Dokumen Girik

18 Oktober 2023

BPN Bogor Runut Lahan Konflik TNI AU Vs Warga Rumpin dari Eigendom, Tak Pakai Dokumen Girik

BPN Bogor saat ini tengah mengumpulkan dokumen dan bukti-bukti untuk menyelesaikan konflik lahan antara TNI Vs warga Rumpin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya Tanah Ulayat di Sumatera Barat Dapat Sertifikat, Hadi Tjahjanto Blak-blakan Cerita Prosesnya

11 Oktober 2023

Pertama Kalinya Tanah Ulayat di Sumatera Barat Dapat Sertifikat, Hadi Tjahjanto Blak-blakan Cerita Prosesnya

Hadi Tjahjanto menceritakan proses hingga akhirnya, untuk pertama kalinya negara menyerahkan HPL tanah ulayat masyarakat adat Tanah Datar.

Baca Selengkapnya

Megawati Singgung Konflik Agraria Terjadi karena Konversi Lahan

2 Oktober 2023

Megawati Singgung Konflik Agraria Terjadi karena Konversi Lahan

Megawati mengatakan, sekilas, konversi lahan dilakukan untuk hal-hal yang lebih bagus. Padahal, kata dia, hal itu tidak dilakukan dengan melihat visi

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bekasi Jamin Bakal Bayar Lahan 3 Sekolah Disegel Ahli Waris Rp 19 Miliar

31 Agustus 2023

Wali Kota Bekasi Jamin Bakal Bayar Lahan 3 Sekolah Disegel Ahli Waris Rp 19 Miliar

Wali Kota Bekasi memperkirakan pembayaran lahan tiga sekolah kepada ahli waris bisa terlaksana paling lambat pada November 2023.

Baca Selengkapnya