Investasi di Jakarta Tinggi Meski Pandemi Covid-19, Ini Detailnya
Reporter
Antara
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 9 Mei 2020 13:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penanaman investasi di DKI Jakarta tetap tinggi pada triwulan I/2020 meski di tengah pandemi Covid-19.
"Triwulan pertama ini memang cukup berat karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Benni Aguscandra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Mei 2020.
Meski ada wabah alias pandemi Covid-19, namun masih ada kabar baik, yakni Jakarta masih menjadi yang terdepan dalam hal pencapaian realisasi investasi penanaman modal asing (PMA). "Kami terus berusaha dapat meraih target Realisasi Investasi tahun 2020 yang telah ditetapkan, sebesar Rp 110 Triliun.” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penanaman modal di DKI Jakarta pada triwulan I 2020 sebesar Rp20,1 triliun dengan rincian untuk penanaman PMA bernilai 0,91 miliar dolar AS atau setara Rp13,1 triliun. Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp7 miliar.
Total terdapat 6.957 proyek PMA dan PMDN yang tercatat dalam realisasi investasi selama triwulan I/2020. Jumlah proyek investasi di DKI Jakarta merupakan yang terbanyak secara nasional.
Hal ini membuktikan bahwa investasi masih menggeliat di tengah pandemi. "Semoga ini berita baik bagi perekonomian ibu kota” ujar Benni.
Untuk kinerja realisasi investasi selama leriode Triwulan I/2020 berdasarkan wilayah kota atau kabupaten urutan pertama Jakarta Selatan dengan nilai kinerja investasi sebesar Rp 10,7 triliun.
Disusul Jakarta Pusat Rp4,7 triliun, Jakarta Timur Rp2,6 triliun, Jakarta Barat Rp1,6 triliun, terakhir wilayah Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan Rp0,5 triliun.
Selanjutnya, Benni mengatakan untuk penanaman modal asing paling banyak di Jakarta saat ini berasal dari Singapura.
Singapura menjadi negara dengan realisasi PMA tertinggi di DKI Jakarta pada periode ini. DKI akan terus menjajaki peluang-peluang investasi dari negara lain dengan terus melakukan promosi, sosialisasi perizinan dan nonperizinan serta instrumen-instrumen lainnya yang membuat investor tertarik untuk berinvestasi.
"Tentunya berbagai kegiatan tersebut akan kami sesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19," kata Benni.
Berikut rincian besaran PMA dari negara-negara asing di triwulan pertama (termasuk saat di tengah wabah Corona): Singapura 0,6 miliar dolar AS, China 0,12 miliar dolar AS, Jepang 0,1 miliar dolar AS dan Hongkong 0,01 miliar dolar AS.
ANTARA