Megapolitan Perlu Kementerian Khusus Tata Ruang

Reporter

Editor

Selasa, 9 September 2008 10:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta : Pengamat tata ruang dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menilai, perlunya sebuah kementerian yang membawahi pelaksanaan konsep tata ruang perkotaan atau Megapolitan. Pasalnya, kedepan akan semakin banyak daerah yang berkembang ke arah Megapolitan, pasca terbitnya aturan tentang Megapolitan Jakarta.

"Nanti tak hanya Jakarta yang jadi Megapolitan. Surabaya, Semarang dan bahkan daerah di luar Jawa cenderung mengalami perkembangan yang sama," kata Yayat, Selasa (09/09).

Ia menambahkan, usulan pembentukan kementerian yang khusus mengurusi tata ruang wilayah yang rumit seperti megapolitan di dasari beberapa faktor. Salah satu yang paling kuat yakni mengatur anggaran pembangunan yang melibatkan 2 daerah setingkat provinsi.

"Kalau tidak berupa kementerian akan menimbulkan masalah. Misalnya, sharing anggaran dua daerah pasti rumit dan memakan waktu. Sementara APBN harus diawasi oleh pejabat setingkat menteri," ujar Yayat.

Selain perkara anggaran, pelaksanaan kerjasama antar daerah kerap terganjal masalah politis. Yayat menilai fungsi Badan Kerjasama Provinsi yang dibentuk untuk pelaksanaan Megapolitan cenderung lemah dalam penegakan sanksi.

"Badan kerjasama Provinsi itu empoweringnya seperti apa? bisakah dia menindak kepala daerah yang bandel tak melaksanakan pembangunan sesuai konsep Megapolitan?," tuturnya.

Yayat menegaskan, Kementerian yang sudah ada dinilai tak cocok melakukan pengawasan Megapolitan."Nanti cakupan kerjanya semakin luas dan lagi-lagi pelaksanaannya akan gagal," kata dia. Ia mengusulkan agar menteri khusus pengelolaan Megapolitan bisa saja setingkat Menteri Muda pada era 70an.

"Atau kalau sekarang analoginya setingkat Kantor Kementerian misalnya," tambahnya.

FERY FIRMANSYAH



Berita terkait

Depok Sangat Mungkin Gabung Jakarta, Wakil Wali Kota: Konsep Lama Megapolitan Jabodetabekjur

15 Juli 2022

Depok Sangat Mungkin Gabung Jakarta, Wakil Wali Kota: Konsep Lama Megapolitan Jabodetabekjur

Wakil Wali Kota Depok juga menyinggung fenomena SCBD sebagai alasan gabung dengan Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Jakarta Bisa Jadi Megapolitan Terbesar di Dunia

24 Maret 2018

Sandiaga Uno: Jakarta Bisa Jadi Megapolitan Terbesar di Dunia

Sandiaga Uno berbicara dalam Southeast Asian Symposium di Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kerugian Kemacetan Jakarta 100 T, BPTJ Atur Ojek Online dan LKAU

4 Desember 2017

Kerugian Kemacetan Jakarta 100 T, BPTJ Atur Ojek Online dan LKAU

BPTJ akan menata operasional ojek online di 17 stasiun karena kerugian akibat kemacetan Jakarta dan sekitarnya mencapai Rp 100 triliun,

Baca Selengkapnya

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

19 Oktober 2017

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi

Baca Selengkapnya

4 Agenda Jakarta Hari ini: Lomba Startup hingga Bazar

31 Juli 2017

4 Agenda Jakarta Hari ini: Lomba Startup hingga Bazar

Telkomsel menggelar kompetisi startup di Jakarta Digital Valley.

Baca Selengkapnya

Bersaing dengan Kota Dunia, Jakarta Harus Revitalisasi

8 Februari 2017

Bersaing dengan Kota Dunia, Jakarta Harus Revitalisasi

Jakarta harus lakukan terobosan dan pembenahan menyeluruh,
yakni pembenahan birokrasi, pengembangan kawasan baru dan
revitalisasi kawasan

Baca Selengkapnya

DKI Hibahkan Rp 318 Miliar ke Bekasi, Fokus di Bantargebang  

16 November 2016

DKI Hibahkan Rp 318 Miliar ke Bekasi, Fokus di Bantargebang  

Dana hibah ke Bekasi paling besar ketimbang daerah penyangga Jakarta lainnya.

Baca Selengkapnya

Warga Dapat Periksa Harga Tanah di Jakarta Smart City  

3 Januari 2016

Warga Dapat Periksa Harga Tanah di Jakarta Smart City  

Tersedia data zonasi suatu wilayah berdasarkan RTRW.

Baca Selengkapnya

Jakarta Smart City Beri Ruang Beraktivitas untuk Startup  

3 Januari 2016

Jakarta Smart City Beri Ruang Beraktivitas untuk Startup  

Ruang kendali Jakarta Smart City seluas 500 meter persegi ada di gedung Balai Kota Blok B.

Baca Selengkapnya

Ahok Tawarkan Bekasi Rp 1 Triliun, Terkait Kisruh Sampah?  

20 November 2015

Ahok Tawarkan Bekasi Rp 1 Triliun, Terkait Kisruh Sampah?  

Ahok sudah menawarkan sejak dulu dana Rp 1 triliun untuk Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya