Rekor Covid-19 di PSBB Transisi, Epidemiolog: Euforia New Normal

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 11 Juni 2020 18:32 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan tingginya angka kasus baru positif Covid-19 pada pekan pertama masa PSBB Transisi ke new normal di DKI, terjadi akibat longgarnya pengetatan saat lebaran dan efek mudik.

Selain itu, peningkatan angka kasus baru juga disumbang ueforia masyarakat yang mendengar gembar gembor pemerintah soal rencana menerapkan new normal atau kenormalan baru.

"Selain lebaran efeknya memang karena euforia masyarakat karena pemerintah telah menarasikan new normal (usai PSBB Transisi)," kata Tri saat dihubungi, Kamis, 11 Juni 2020.

Menurut dia, masyarakat memang telah menunggu-nunggu penerapan new normal. Sebagian, masyarakat yang tidak mengerti penerapan kenormalam baru justru mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah ini. "Kenaikan sekarang ini juga banyak pengaruhnya karena diumumkan masa transisi," ujarnya.

Namun, kata dia, memang tidak bisa dikesempingkan meningkatnya angka kasus baru positif Covid-19 karena semakin banyaknya pemeriksaan yang dilakukan pemerintah.

Secara nasional, kata Tri, pemerintah sudah bisa memeriksa 16 ribu orang untuk melaksanakan uji usap per hari. Sedangkan, DKI Jakarta telah bisa melakukan pemeriksaan kepada 4 ribu orang per hari.

Advertising
Advertising

"Angkanya tinggi memang yang diperiksa lebih banyak. Tapi kelonggaran lebaran dan pengumuman istilah new normal juga mempengaruhi peningkatan kasus."

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan angka penularan harian positif Covid-19 selama masa pandemi. Pada Senin, 8 Juni 2020, pasien baru yang terinfeksi virus Corona mencapai angka tertinggi hingga 234 orang per hari. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka sebelumnya yang mencapai 223 kasus baru pada 15 April 2020.

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

14 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

27 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

41 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

31 Desember 2023

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

Momentum libur akhir tahun juga bisa menjadi peluang penyebaran penyakit menular, seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ciri Infeksi Covid-19 Varian JN.1 Lidah Lebih Putih? Begini Kata Epidemiolog

25 Desember 2023

Ciri Infeksi Covid-19 Varian JN.1 Lidah Lebih Putih? Begini Kata Epidemiolog

Muncul informasi ciri utama infeksi covid-19 varian JN.1 adalah lidah lebih putih dari biasanya. Epidemiolog Dicky Budiman membantahnya.

Baca Selengkapnya