Sidang Praperadilan Perdana Ravio Patra Digelar Senin Ini

Senin, 22 Juni 2020 08:30 WIB

Ravio Patra. Safe.net

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang praperadilan perdana terhadap peneliti kebijakan publik Ravio Patra akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin pagi, 22 Juni 2020. Sidang tersebut akan membahas mengenai dugaan tindakan sewenang-wenangan aparat saat penangkapan Ravio.

"Sidang pukul 09.00, agendanya sidang perdana praperadilan," ujar salah seorang kuasa hukum Ravio Patra yang tergabung dalam Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus (KATROK), Nelson Nikodemus Simamora saat dihubungi.

Sebelumnya, Ravio mengajukan gugatan praperadilan terhadap penangkapan, penggeledahan, dan penyitaan barang oleh anggota polisi Polda Metro Jaya pada Rabu, 3 Juni 2020 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salah seorang kuasa hukum Ravio, Oky Wiratama, mengatakan terdapat kejanggalan dalam upaya penangkapan terhadap kliennya pada 22 April 2020.

“Laporan polisi yang ditujukan terhadap Ravio, yakni di hari yang sama dan selang beberapa menit setelah Ravio mengalami peretasan terhadap nomornya,” kata Oky

Kejanggalan selanjutnya, menurut tim kuasa hukum, adalah Polda metro Jaya tak melakukan pemanggilan saksi terlebih dahulu dan langsung menangkap Ravio. Mereka juga menduga polisi tak melakukan gelar perkara sebelum penangkapan.

Advertising
Advertising

“Padahal untuk menangkap seseorang yang bukan tertangkap tangan haruslah terpenuhi 2 (dua) alat bukti yang cukup, telah diperiksanya saksi-saksi, lalu penetapan tersangka berdasarkan gelar perkara, dan setelahnya barulah dapat dilakukan penangkapan,” tutur Oky.

Ia menduga polisi juga tak memberikan akses bantuan hukum lantaran Ravio Patra langsung diperiksa sebagai tersangka. Padahal, kata dia, Ravio telah meminta agar dapat menghubungi kuasa hukum yang ia pilih. Keesokan hari, status Ravio yang mulanya tersangka berubah menjadi saksi.

Selain itu, kata Oky, sejak penangkapan hingga hari ini Ravio dan keluarganya tak menerima surat tebusan perintah penangkapan. “Hal ini bertentangan dengan pasal 18 ayat (3) KUHAP maupun Putusan MK nomor 3/PUU/XI/2013 yang mengharuskan penyidik untuk menyampaikan surat perintah penangkapan adalah tidak lebih dari tiga hari,” tutur Oky.

Sebelumnya, polisi menangkap Ravio Patra karena dituding telah menebar pesan provokatif yang diduga berasal dari nomor telepon selulernya. Sekelompok orang tak berseragam, kata Oky, pada malam penangkapan tak menunjukkan surat tugas maupun surat perintah atas tindakannya. Sesaat sebelum ditangkap, Ravio mengalami kesulitan untuk mengakses akun percakapan WhatsApp.

Selain penangkapan yang tidak sah, tim kuasa hukum juga mempersoalkan penggeledahan yang dilakukan tanpa surat izin dari pengadilan negeri setempat. Mereka juga mempersoalkan penyitaan terhadap barang-barang Ravio yang tidak relevan dengan perkara yang dituduhkan.

M JULNIS FIRMANSYAH l ADAM PRIREZA

Berita terkait

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

3 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

3 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

Anggota timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya merupakan anggota aktif Polri. Ini wilayah dinas dan pangkatnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

5 jam lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

8 jam lalu

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

Selama 2023-2024, para pelaku judi online menggunakan berbagai modus untuk menggaet orang ikut permainan haram itu.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

12 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

1 hari lalu

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

Crazy rich Surabaya, Budi Said, ditetapkan sebagai tersangka korupsi jual beli emas Antam oleh Kejaksaan Agung

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sempat Ditunda, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang akan Digelar Hari Ini

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang, mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

2 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

2 hari lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

2 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya