Terpopuler Metro: Anies Baswedan Mau Injak Rem Darurat, Kriminolog Soal Aborsi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 19 Agustus 2020 11:55 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI di Balai Kota DKI, 17 Agustus 2020. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta -Reaksi dari sejumlah warga DKI Jakarta menyusul niat Gubernur DKI Anies Baswedan menginjak rem darurat tarik PSBB Transisi menjadi berita terpopuler Metro kemarin hingga Rabu, pagi tadi, 19 Agustus 2020.

Selain itu ada pula pengungkapan kasus klinik aborsi di Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat yang cukup menghebohkan. Berikut tiga berita terlaris tersebut.

-Anies Baswedan Mau Injak Rem Darurat Tarik PSBB Transisi

Mendapati tingkat penularan Covid-19 di Jakarta yang semakin tak terkendali, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mempertimbangkan stop PSBB transisi.

Tempo mewawancarai sejumlah warga Jakarta untuk mengetahui pendapat mereka terkait kemungkinan pemberlakuan kembali PSBB.

Seorang karyawan bagian pemasaran perusahaan swasta di kawasan perkantoran Thamrin, Edwin Garcia, 25 tahun, merasa pemerintah perlu kembali menerapman PSBB, mengingat penularan Corona banyak terjadi di perkantoran.

“Memang sudah seharusnya PSBB diberlakukan kembali, karena penyebaran paling banyak juga di klaster perkantoran dan masih banyak orang tidak tertib protokol Covid-19. Padahal pekerjaan kantor juga masih bisa dilakukan dari rumah,” ujar Edwin saat dihubungi Tempo pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Advertising
Advertising


Baca juga : Rasio Positif Covid-19 DKI Capai 8,9 Persen, Anies Baswedan: Datanya Sahih


Pandangan yang sama juga disampaikan Jeni Sumardi, 30 tahun, seorang karyawan perusahaan swasta di kawasan perkantoran Sudirman. Menurutnya, meskipun penerapan kembali PSBB bisa berdampak bagi ekonomi maupun pekerjaannya secara pribadi, tetapi faktor kesehatan warga harus diutamakan.


“Ada plus dan minus ya. Memang akan ada penurunan dari sisi performa, tapi itu bisa dimaklumi, karena yang terpenting saat ini penularan virus harus ditekan,” ujar Jeni.


Kebijakan rem darurat atau emergency brake dengan menghentikan PSBB transisi mulai dipertimbangkan karena kata Anies, tingkat penularan Covid-19 di Jakarta telah mendekati angka yang membahayakan.

Kata Anies, rasio positif atau positivity rate penularan Covid-19 DKI Jakarta dalam 3 pekan terakhir terus meningkat, dari yang awalnya hanya 5 persen kini telah mencapai 8,9 persen.

Menurut Anies Baswedan, angka rasio di bawah 5 persen masih tergolong aman, sedangkan angka di atas 10 persen berarti telah membahayakan.

Oleh karena itu, dengan angka 8,9 persen yang berarti semakin mendekati kategori membahayakan, Anies mulai mempertimbangkan untuk menghentikan PSBB transisi.
Namun, tidak semua warga setuju dengan penghentian PSBB transisi. Diantara sopir ojek online dan pekerja harian.

-Kriminolog Bahas Kasus Klinik Aborsi di Jakarta Pusat

Kriminolog Reza Indragiri Amriel menyinggung aborsi ilegal di Indonesia, menanggapi praktek klinik aborsi dr. Sarsanto W.S. yang digrebek polisi pada 3 Agustus 2020. Polisi membeberkan kasus tersebut dalam konferensi pers Selasa, 18 Agustus 2020.

By default, posisi dasar aborsi di sini adalah terlarang. Namun ada pengecualian yg membolehkan aborsi,” katanya saat berkirim pesan singkat dengan Tempo pada hari ini.

Yang menjadi persoalan disini, menurutnya, adalah ihwal pengecualian yang masih perlu diperdalam guna menghindari praktek-praktek aborsi ilegal.

Ia mencontohkan di luar negeri, ada survei yang menemukan bahwa aborsi banyak dilakukan karena kehamilan dianggap menganggu kegiatan belajar, berkarir, dan hal-hal instrumental lainnya.

Namun demikian, tidak ada data serupa tentang motif seseorang melakukan aborsi di Indonesia, menurut Reza. “Kalau itu dijadikan acuan berpikir, maka larangan aborsi ilegalnya yang bermasalah. Tapi pengaturan kehamilannya yang bermasalah,” katanya.

Ia juga menambahkan adanya data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menunjukkan tingginya kasus seks di luar nikah. “Dengan kata lain, ketentuan yang mencegat di titik hilir tampaknya sudah memadai. Tapi ketentuan yang mencegat di titik hulu kurang mencukupi,” ujarnya.

Reza menilai hal ini sebagai kritik yang disampaikannya berulang kali kepada pemerintah. Ia mengamati bahwa pemerintah gencar mengkampanyekan cegah pernikahan dini, namun tidak mengimbanginya dengan langkah setara untuk menangkal seks di luar ikatan pernikahan.

“Sampai-sampai yg bermunculan justru modul-modul pendidikan kesehatan reproduksi yang berpijak pada sikap bahwa seks adalah sah-sah saja asalkan disertai consent,” kata lulusan psikologi forensik University of Melbourne tersebut.

Sebelumnya tercatat bahwa polisi menggerebek klinik aborsi dr. Sarsanto W.S. di Jl. Raden Saleh I, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Agustus 2020, menangkap sebanyak 17 orang tersangka. Diketahui bahwa penggerebekan tersebut berawal dari penyidikan polisi atas kasus pembunuhan berencana bos toko roti, dimana tersangka Sari Sadewa alias dalang pembunuhan tersebut pernah menjadi pasien Sarsanto.

Tercatat bahwa klinik tersebut melayani 2.638 pasien terhitung dari Januari 2019 hingga 10 April 2020, juga mendulang keuntungan hingga Rp 70 juta per bulan.


-Fraksi PDIP Kritik Pembangunan Kampung Susun Akuarium

Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menyampaikan penataan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara telah menyia-nyiakan uang daerah.

Sebab, menurut dia, di pemerintahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hunian warga yang berdiri di kampung itu digusur dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

"Jadi kalau sekarang dilakukan oleh Pak Anies dengan hal yang berbeda, tentunya APBD jadi mubazir, duit rakyat kita hambur-hamburkan," kata dia saat dihubungi, Selasa, 18 Agustus 2020.

Penggusuran dilakukan pada 2016 karena warga membangun hunian ilegal. Ahok juga berencana membangun tanggul laut di lahan tersebut guna mengantisipasi banjir. Ahok telah menyiapkan rumah susun untuk menampung warga Kampung Akuarium yang kena gusur.

Namun, Gubernur DKI Anies Baswedan membangun kembali hunian warga melalui program community action plan (CAP). Penataan kampung berjalan dengan mendirikan Kampung Susun Akuarium.

Gembong mengutarakan, keputusan Anies bertentangan dengan Peraturan Daerah DKI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Zonasi. Dalam perda itu, dia menambahkan, tertulis bahwa kawasan Kampung Akuarium masuk zona merah.

Artinya, pemerintah DKI hanya bisa memanfaatkan lahan Kampung Akuarium untuk urusan pemerintahan, bukan mendirikan hunian. Dia mengingatkan agar Anies memahami fungsi peruntukkan lahan ini dan tidak menciptakan definisi baru.

"Kalau kita sudah mulai membuat definisi-definisi baru, maka akan menimbulkan persoalan di kemudian hari," ujar anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD ini.


LANI DIANA | ACHMAD H ASSEGAF | WINTANG WARASTRI | DWI ARJANTO

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya