Begini Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Ungkap Penyebab PSBB Transisi Gagal

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 21 September 2020 20:41 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP dan epidemiolog Gilbert Simanjuntak menyebut Pemprov DKI selama ini tidak mau terbuka dalam mengevaluasi dan mengungkap penyebab kegagalan PSBB transisi.

Dia pun menyebutkan sejumlah faktor yang dianggapnya menjadi penyebab gagalnya pelonggaran PSBB lalu.

“Karena itu harus saya sampaikan bahwa penyebab kegagalan PSBB transisi adalah a. Pengawasan yang lemah, b. Komunikasi dengan hampir semua lini yang buruk, dan c. Contact tracing tidak optimal,” ujar Gilbert dalam keterangannya kepada media pada Senin, 21 September 2020.

Baca juga : PSBB Diperketat, Kadin DKI Harap Ekonomi UMKM Tak Kembali ke Titik Nol

Mengutip data Tim Satgas Covid yang menyebut tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan di DKI mencapai angka 70 persen, Gilbert menilai hal itu menunjukkan bahwa pengawasan pemerintah dan kepatuhan warga DKI masih jauh dari yang diharapkan. Ia pun mendorong Pemprov DKI untuk berlaku tegas dalam mendidik dan menghukum kelompok masyarakat yang tidak patuh.

Oleh karena itu, menurut Gilbert, Pemprov DKI seharusnya memperkuat pengawasan, khususnya pada saat pelonggaran atau PSBB transisi, agar ekonomi bisa berjalan tanpa mengesampingkan kepatuhan akan protokol kesehatan. Selain penguatan RT dan RW, dia juga mendorong agar pelibatan TNI-Polri dalam pengawasan tetap dipertahankan.

Selanjutnya, Gilbert mendesak Pemprov DKI untuk segera memperbaiki komunikasinya dengan semua pihak terkait, khususnya pemerintah pusat dan legislatif. Ia berujar, Pemprov sebaiknya fokus bekerja melawan Covid-19 daripada malah berkompetisi dengan pemerintah pusat, karena wabah Covid-19 mustahil ditangani sendiri tanpa bantuan banyak pihak.

Selain itu, Gilbert mengatakan bahwa pelaksanaan contact tracing atau penelurusan orang-orang berpotensi terpapar yang dilakukan Pemprov DKI juga masih belum optimal. Ia menilai penelusuran yang dilakukan terhadap 3 kontak untuk setiap 1 kasus, sebagaimana data bulan Mei lalu, masih jauh dari jumlah yang seharusnya, yaitu 30 orang untuk setiap 1 kasus.

Namun, Gilbert menambahkan, jika penelusuran dengan rasio 1:30 itu masih sulit dilakukan, setidaknya Pemprov bisa meningkatkannya menjadi 10 orang untuk setiap 1 kasus, dengan menyasar kalangan keluarga, tetangga, teman sekerja, dan sahabat dekat pasien.

“Kelemahannya adalah penularan Covid-19 di pasar, mal, angkutan dan lingkungan. Tetapi menelusuri orang-orang terdekat tadi (tracing 1:10) secara akal sehat sudah jauh lebih baik,” kata Mantan Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

9 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

14 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

21 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

31 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

42 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

48 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

50 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

53 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

54 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya