TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengharapkan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ibu Kota tak merontokkan ekonomi UMKM hingga ke titik nol. Dia mengatakan, pada PSBB hari pertama saja sudah memunculkan dampak, salah satunya pengunjung mal sepi.
"Perekonomian sudah mulai bergeliat setelah Jakarta menerapkan PSBB transisi," kata dia saat dihubungi, Selasa, 15 September 2020. Meski begitu, tidak ada peningkatan omzet yang signifikan lantaran pasar masih lesu.
Dia memperkirakan perekonomian UMKM bisa kembali terpuruk karena pengetatan PSBB di Jakarta. "Karena kondisi saat PSBB transisi, beberapa dunia usaha memang sudah sulit."
Menurut Diana, masih banyak pengusaha yang belum membuka penuh aktivitas bisnisnya. Sebab, pengusaha khawatir omzet di masa pandemi Covid-19 tak mampu menutupi biaya operasional.
Jakarta memperketat PSBB mulai 14 September. Sebab, jumlah pasien Covid-19 terus menanjak, bahkan per hari bisa ada tambahan lebih dari seribu kasus baru.
Pengetatan ini berimbas pada penutupan kembali tempat rekreasi, jumlah orang di kantor maksimal 25 persen dari kapasitas, aturan ganjil genap untuk mobil tak berlaku, pembatasan di transportasi publik, dan lainnya.