Kerusuhan Saat Demo Omnibus Law, Pengamat: Potensi Anarki Bersifat Alamiah

Rabu, 21 Oktober 2020 13:20 WIB

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) saat melaksanakan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat, 16 Oktober Oktober 2020. Aksi tersebut menuntut pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang sudah disahkan DPR RI beberapa waktu lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi kerusuhan yang beberapa kali pecah saat masyarakat berdemonstrasi, terkait dengan berbagai unjuk rasa menolak Omnibus Law yang dilakukan berbagai elemen masyarakat sejak 8 Oktober 2020. Unjuk rasa terkini dilakukan pada Selasa, 20 Oktober 2020 yang digerakkan oleh elemen mahasiswa dan buruh.

“Pernyataan bahwa pasti ada dalang dan sejenisnya di balik aksi massa anarkis, menurut saya, melebih-lebihkan kesan peserta aksi massa sebagai sekumpulan orang yang harus dihasut, dimanipulasi, dan dimobilisasi untuk sanggup berbuat anarki,” kata Reza saat dihubungi Tempo pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Fakta-fakta Demo Omnibus Law 20 Oktober: Hampir Rusuh Hingga Massa Misterius

Pada dasarnya, Reza mengungkapkan, setiap aksi massa memiliki potensi anarki yang bersifat alamiah karena adanya fenomena psikologi massa. “Masing-masing orang mengalami anomi atau deindivuasi. Kondisi tersebut laksana minyak tanah yang tersebar, tinggal menunggu pemantik sampai kemudian terbakar.”

Tentang dugaan penggerak kerusuhan yang didalangi berbagai tokoh tertentu, Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tersebut menambahkan bila memang ada bukti boleh jadi anarki memang didorong oleh aktor intelektual. “Tapi persisnya bagaimana isi percakapan itu? Sepanjang yang saya simak di media, saya tidak menemukan tokoh yang punya jejak sebagai perusuh,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Ia mencatut penemuan polisi tentang grup WhatsApp beberapa anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang berisi ajakan mengulang kerusuhan Mei 1998. Sebelumnya polisi mengungkap isi percakapan daring tersebut pada Senin, 19 Oktober 2020, menyeret 4 anggota KAMI Medan yaitu Khairi Amri selaku Ketua KAMI Medan, Juliana, Devi, dan Wahyu Rasari Putri.

Reza juga menilai kejenuhan akibat karantina di massa pandemi bisa jadi mendorong banyak orang untuk akhirnya keluar rumah dan mengikuti aksi di jalan. Namun terlalu jauh menurutnya, apabila korelasi ini diartikan sebagai penyebab kerusuhan.

“Perkiraan saya, di luar musim wabah pun aksi massa tetap mengandung "potensi ledakan" juga,” tambahnya. Di sisi lain, Reza menilai bagaimanapun kerusuhan adalah kejadian luar biasa yang tidak bisa diabaikan, terutama yang sudah melibatkan anak-anak. “Tetap perlu penindakan secara tepat terhadap kejadian dan para pelaku kerusuhan.”

Diketahui berbagai aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja mewarnai banyak kota di Indonesia sepanjang bulan Oktober 2020, sejak disahkannya perundangan tersebut pada 5 Oktober 2020. Di Jakarta demonstrasi tersebut terpusat di Istana Negara dan terjadi selama beberapa gelombang, yaitu tanggal 8, 13, 16, dan 20 Oktober 2020. Demonstrasi berakhir ricuh pada tanggal 8 dan 13, dengan polisi menangkap sekitar 1.000 massa yang rata-rata berusia pelajar sekolah menengah.

WINTANG WARASTRI | MARTHA WARTA

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

4 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

4 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

5 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

5 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

5 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

5 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya