Begini Polda Metro Amankan Demo Tolak UU Cipta Kerja di Libur Panjang

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 27 Oktober 2020 03:07 WIB

Sejumlah buruh melakukan aksi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020. Aksi tersebut dalam rangka menyampaikan penolakan terhadap disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan rencana aksi demonstrasi bertepatan dengan waktu libur panjang cuti bersama, 28-30 Oktober 2020.

"Semua personel dibagi tugas, pengamanan demo, Operasi Yustisi, Operasi Zebra dan pengamanan libur cuti bersama," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo, usai gelar pasukan Operasi Zebra 2020 di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin, 26 Oktober 2020.

Ia mengatakan pihaknya melakukan pembagian personel untuk pengamanan libur panjang cuti bersama dan demonstrasi.

Sambodo menyebutkan, akhir bulan ini menjadi pekan tersibuk pihaknya melaksanakan tugas dalam pengamanan arus lalu lintas libur panjang dan cuti bersama, demonstrasi dan Operasi Zebra 2020.

Menurut dia, cuti bersama jatuh pada Rabu dan Jumat, diperkirakan Selasa hari ini terjadi puncak arus berangkat warga yang hendak ke luar kota dan arus baliknya diperkirakan terjadi pada Sabtu-Minggu.

Advertising
Advertising

"Di saat bersamaan pada 28 Oktober 2020 akan ada unjuk rasa besar dari elemen mahasiswa dan buruh, kemudian tanggal 1, 9 dan 10 November," kata Sambodo.

Pengamanan massa aksi, lanjut Sambodo, masih berlanjut hingga aksi di Mahkamah Agung terkait yudisial review Undang-Undang Cipta Kerja dan Reuni 212.

Baca juga : Libur Panjang, Anies Baswedan Minta ASN yang Keluar Kota Tes PCR

"Hari-hari ke depan hari cukup sibuk, Operasi Zebra, Operasi Yustisi, demo dan Operasi Lilin," kata Sambodo.

Sambodo menyebutkan, pihaknya siapkan pengamanan unjuk rasa dengan pengalihan arus.

"Jika biasanya demo ke Istana, sekarang arusnya mengarah ke DPR dan tempat-tempat lainnya," kata Sambodo.

Sambodo menambahkan, pihaknya membagi anggota dengan baik, agar semua agenda pengamanan dapat dilaksanakan dengan baik.

Terkait massa pendemo dari luar Jakarta, Sambodo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda wilayah masing-masing seperti Polda Jawa Barat dan Tangerang, untuk mengarahkan massa menyampaikan aspirasinya di daerah masing-masing, tidak bergerak ke Jakarta guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tentunya Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan Polda wilayah terkait, supaya tidak datang ke Jakarta, aspirasi bisa disampaikan di wilayah masing-masing supaya tidak ada anarkis," kata Sambodo.

Sambodo mengapresiasi dua demo terakhir tanggal 20 dan 22 Oktober yang berlangsung secara damai.

ANTARA

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

22 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

3 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya