Crazy Rich Helena Lim Penuhi Panggilan Polisi Soal Kasus Vaksin Covid-19

Selasa, 16 Februari 2021 08:57 WIB

Helena Lim dan rekannya berfoto di depan jet pribadi. Di media sosial Helena, unggahannya lebih banyak diisi perjalanannya ke luar negeri dan memamerkan koleksi tas dan barang-barang mewah lainnya. Youtube/Helena Lim

TEMPO.CO, Jakarta - Influencer yang berjuluk Crazy Rich PIK Helena Lim memenuhi panggilan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kemarin, Senin, 15 Februari 2021. Helena diperiksa untuk dugaan penyerobotan vaksin Covid-19 jatah tenaga kesehatan.

"Betul sudah diperiksa," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat saat dihubungi, Selasa, 16 Februari 2021.

Baca: Setelah Kasus Helena Lim, Ombudsman Ingatkan DKI Tak Kecolongan Lagi

Ade tak menjelaskan detail pemeriksaan. Ia juga tak merinci saksi berikutnya yang akan dipanggil oleh kepolisian untuk diperiksa. Dengan diperiksanya Helena Lim, pihak kepolisian sampai saat ini telah memeriksa tiga pihak, yakni Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan pihak Puskesmas Kebon Jeruk.

Dalam video yang viral, Helena Lim melakukan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk bersama tiga orang temannya. Mereka memamerkan tabung vaksin Covid-19 dan luka di lengan bekas disuntik vaksin.

"Habis divaksin bisa terbang ke mana-mana. Semoga vaksinnya berhasil," ujar Helena dalam video.

Protes keras terhadap vaksinasi terhadap Helena cs datang dari influencer Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dokter Tirta. Tirta memprotes karena ada dugaan keempat orang itu bukan apoteker.

Tirta dan teman-temannya menelusuri identitas Helena dan kawan-kawan. "Kalau memang dia bukan apoteker dan orang kaya yang antreannya masih di belakang, saya minta ditindak. Baik oknum yang memberi vaksin, dinas yang memberi izin, dan orang yang menerima vaksin," kata Tirta.

Tirta mengatakan sudah melayangkan protesnya ke Kementerian Kesehatan dan Pemerintah DKI. Dia sedang menunggu jawaban dari pihak terkait soal dugaan penyimpangan penerima vaksin Covid-19 oleh Helena Lim.
"Kalau semua orang buru-buru begini, berarti orang kaya bisa dapat vaksin duluan. Nanti orang ga punya duit, ga terkenal, ga dapat vaksin. Ga adil kayak gini," ujar Tirta.


Berita terkait

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

10 menit lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

11 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

1 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya