Setahun Pandemi Covid-19 Landa Indonesia, Begini Perjalanannya di Depok
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 2 Maret 2021 17:50 WIB
TEMPO.CO, Depok – Setahun pandemi Covid-19, Kota Depok masih mencatat tingginya penularan virus Corona. Berbagai upaya dilakukan, namun angka kasus belum juga mereda.
Padahal, tepat 2 Maret 2020, kasus pertama di Indonesia ditemukan di Kota Depok. Kasus ini dialami oleh satu keluarga yakni Sita Tyasutami (Pasien 01), Maria Darmaningsih (Pasien 02) dan Ratri Anindyajati (Pasien 03). Berikut perjalanan Covid-19 di Kota Depok
1. Berasal dari Warga Negara Jepang
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto saat itu menjelaskan bahwa pasien 01 sebelumnya berinteraksi dengan Warga Negara Asing asal Jepang yang bertandang ke Indonesia.
Yurianto menjelaskan, Sita awalnya diketahui menghadiri acara dansa di salah satu klub di kawasan Kemang, Jakarta, pada 14 Februari 2020. Dalam acara itu, hadir sekitar 50 orang yang berasal dari berbagai negara. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang secara periodik melakukan kegiatan dansa.
"Nah pasangan dansa WNI (Sita) ini adalah warga negara Jepang yang kini tinggal di Malaysia (belakangan diketahui positif Covid-19)," ujar Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 2 Maret 2020.
Dua hari setelah mengikuti acara dansa tersebut, Sita mengeluh batuk dan demam. Dia lalu memeriksakan diri ke rumah sakit. Usai diperiksa dan diberi obat, Sita bisa kembali ke rumah tanpa dirawat inap. Namun, setelah pulang ke rumah, Sita masih merasa tidak enak badan dan akhirnya dirawat di rumah oleh ibundanya saja yakni Maria.
"Pada tanggal 27, si anak ini (Sita) mengeluh badannya semakin tidak enak. Dan ibunya (Maria) juga ketularan sakit. Lalu, dua-duanya memutuskan meminta dirawat di rumah sakit," ujar Yurianto.
Kemudian pada 28 Februari, ujar Yuri, teman dansa yang merupakan warga negara Jepang ini menelepon dan mengabarkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah tiba di Malaysia. "Atas berita ini, ibu dan anak lapor ke rumah sakit. Tanggal 1 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Hari itu diperiksa dan hari itu juga terkonfirmasi positif (virus corona)," kata Yurianto.
Kemudian, pada Senin, 2 Maret 2020, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kasus positif Covid-19 ini di Istana Negara.
Kendati sudah ada dua kasus Corona di Indonesia, kata Jokowi, pemerintah sudah sangat siap menghadapinya, “Pemerintah dari awal sudah siap. Kami punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada,” kata Jokowi.
“Pemerintah juga miliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai,” kata Jokowi.
2. Pemkot Depok Minta Warga Tidak Panik
Setelah Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia, Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta masyarakat tetap tidak panik, “Intinya masyarakat jangan panik, cuci tangan yang bersih, tidak merokok, tidur cukup juga ya,” kata Idris saat konferensi pers di Balai Kota Depok, Senin 2 Maret 2020.
<!--more-->
3. Pemkot Depok Tetapkan Kejadian Luar Biasa Covid-19
Pemerintah Kota Depok menetapkan kasus corona virus atau Covid-19 sebagai status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 3 Maret 2020.
Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono mengatakan, dengan adanya status KLB tersebut, pemerintah daerah akan mudah untuk mengeluarkan anggaran guna menanggulangi kejadian tersebut.
“SK nya agak lambat, tapi prakteknya sudah berjalan, maka akan dipergunakan dana khusus untuk itu (kejadian corona virus),” kata Hardiono, Selasa 3 Maret 2020.
Hardiono mengatakan, selain menetapkan status KLB, Pemerintah Kota Depok juga telah membentuk crisis center yang bertempat di Balai Kota Depok dan tim penanggulangannya, “Dibentuknya crisis center ini diharapkan bisa menjawab hal-hal yang kaitannya dengan virus korona tadi, apakah informasi-informasi mengenai perkembangan, penanganan, dan sebagainya dan apa saja yang bisa diupdate di situ bisa ditanyakan,” kata Hardiono.
Hardiono melanjutkan, untuk tim penanggulangannya ini terdiri dari para dokter spesialis dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.
4. Sepekan Tak Ada Tambahan Kasus Covid-19 di Depok
Pemerintah Kota Depok mengklaim sepanjang satu pekan lebih pasca virus corona masuk ke Indonesia, sudah tidak ada lagi penambahan kasus pasien virus corona yang berasal dari kota Depok.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, hingga 10 Maret 2020 jumlah pasien virus corona asal Kota Depok masih berjumlah dua orang dan dirinya tidak lagi mendapatkan informasi penambahan warganya terserang covid-19.
Idris mengatakan dirinya pun belum mengetahui kondisi terkini dua pasien asal Depok yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso tersebut.
Sementara itu, dari crisis center, kata Idris, sejauh ini pihaknya telah mendapatkan laporan dari 10 orang yang mengeluhkan kondisi seperti indikasi virus corona. “Masuk 10 (panggilan) lewat 112 dan semuanya nggak ada masalah. Sehat,” kata dia.
5. Depok Mulai Berlakukan PSBB hingga Kini
Selama masa pandemi virus corona atau Covid-19, Wali Kota Depok, Mohammad Idris telah melarang aktivitas masyarakat yang melibatkan orang dalam jumlah banyak.
Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Depok bernomor 443/132-Huk/Dinkes tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Depok tertanggal Sabtu 14 Maret 2020.
Dalam edaran tersebut terdapat 10 poin yang pada intinya adalah membatasi aktivitas masyarakat serta mengajak masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Surat edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi dalam jangka waktu 14 hari,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Sabtu 14 Maret 2020.
Idris mengatakan, dalam surat edaran tersebut tertuang selain meminta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membatasi dan menutup ruang-ruang publik yang berpotensi mengumpulkan banyak orang, Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk mulai membiasakan diri dalam masa pandemi Covid-19 ini.
“Seluruh warga masyarakat agar menghindari kontak fisik, menghindari tempat umum/keramaian/ruang publik apabila tidak ada kepentingan mendesak dan menjaga kesehatan dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” kata Idris.
Idris juga akan menutup sementara Alun-Alun Kota Depok, meniadakan kegiatan car free day dan menunda pertandingan di stadion olahraga, “Pelayanan pos yandu dan pos bindu juga dihentikan sementara, untuk pelayanan imunisasi dan pemeriksaan ibu hamil dilaksanakan di Puskesmas,” kata Idris.
Tak lepas juga, Idris menghimbau kepada Dinas Pendidikan Kota Depok agar meliburkan siswa mulai dari tingkat TK hingga SMA dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah mulai tangagl 16 hingga 28 Maret 2020.
“Dinas pendidikan dan seluruh perangkat daerah agar menunda kegiatan lomba-lomba pendidikan dan lomba-lomba lainnya serta seluruh satuan pendidikan di Kota Depok agar menunda pelaksanaan kegiatan outing class/study tour,” kata Idris.
<!--more-->
6. Depok Catatkan Penambahan Kasus
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyebut total kasus virus corona di Kota Depok pada 16 Maret 2020 mencapai 30 kasus. Rinciannya, satu orang dinyatakan positif 29 lainnya masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Berdasar informasi yang dihimpun Tempo, Senin, 16 Maret 2020, satu pasien yang dinyatakan positif berasal dari Kecamatan Sukmajaya. Sementara 29 PDP tersebar di 8 Kecamatan dari 11 Kecamatan se Kota Depok.
7. Pejabat Mulai Terpapar Covid-19
Pada 26 Agustus 2020, Covid-19 mulai menyerang pejabat di Kota Depok. Saat itu Camat Sukmajaya, TAR dinyatakan positif Covid-19. Bukan hanya itu, istri Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Elly Farida juga dinyatakan positif sehari setelahnya.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris juga ikut terjangkit pada Kamis 26 November 2020, saat itu dirinya sedang mengikuti kompetisi Pilkada 2020. Selanjutnya, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna juga tak luput dari virus tersebut. Seminggu setelah dilakukan vaksinasi atau tepatnya pada Sabtu 30 Januari 2021, Pradi dikonfirmasi positif dari hasil tes swab PCR.
Terbaru, Wakil Wali Kota Depok periode 2021-2026, Imam Budi Hartono juga terjangkit Covid-19 sejak 18 Februari 2021.
8. Kasus Covid-19 Terus Melonjak
Setahun pandemi Covid-19, grafik kasus di Kota Depok hingga kini belum menurun, bahkan cenderung menanjak. Pada Selasa 2 Maret 2021 kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 36.210 kasus dengan rincian 32.157 orang sembuh dan 732 orang meninggal dunia, sisanya sebanyak 3.321 orang masih positif Covid-19.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA